Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jangan Berharap Dapat Duren Runtuh

23 Agustus 2016   14:20 Diperbarui: 24 Agustus 2016   04:04 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi terutama adalah karena orang seringkali mendahulukan dan memprioritaskan pekerjaan yang disukainya dan menomor duakan  hal atau pekerjaan yang seharusnya dinomor satukan

Hindari Hobbi Mendominasi Hidup 

Bahwa setiap orang memilik hobbi adalah hal yang sangat wajar. Hobbi merupakan peluang atau kesempatan bagi setiap orang untuk refreshing diri Namun dalam perjalanan hidup, cukup banyak yang tidak dapat mengontrol diri. Sehingga hobbi yang tadinya bermanfaat untuk refreshing diri, berbalik menjadi menguasai diri.

Mengenai hobbi yang sudah menguasai diri seseorang ,sudah bukan berita baru lagi, Mungkin juga sudah dianggap basi. Namun,karena dapat berakibat fatal, maka perlu diulangi lagi dan lagi, jangan sampai hobbi memperbudak diri kita.Karena bila hal ini dibiarkan, maka lampu merah sudah menyala dalam keluarga kita .Dalam keartian kerukunan rumah tangga kita sudah berada dalam ancaman yang serius. Dan ironisnya,ancaman bahaya justru bersumber pada anggota keluarga sendiri,

Karena berbagai faktor, baik internal,maupun eksternal,bisa saja, apa yang ditakuti bisa saja terjadi Maka jalan terbaik untuk mencegah ,adalah sedini mungkin melakukan introspeksi diri sendiri dan anggota keluarga,Dengan jalan menghidupkan komuniksi yang intensif dalam keluarga . Karena waktu sebagian besar digunakan untuk mencari nafkah, bukan alsaan untuk tidak saling komunikasi.

Karena komunikasi yang intensif, tidak tergantung pada seberapa lamanya terjalin hubungan komunikasi atau interakisi dalam keluarga, melainkan seberapa intensifnya dilakukan. Jauhkan diri dari membuang waktu, untuk membicarakan hal hal yang tidak ada manfaatnya bagi keluarga, Akibatnya masing masing anggota keluarga akan hidup didunianya sendiri sendiri, walau tinggal serumah.

Menempatkan Prioritas Pada Tempatnya 

Ibarat membangun rumah, maka hal yang menjadi prioritas utama adalah membangun fondasinya, kemudian diikuti dengan tiang tiang penyanggah,bru terahir adalah  atap dan dindingnya. Tapi dalam perjalanan hidup, banyak orang yang tidak dapat membedakan mana yang patut dijadikan prioritas utama dan mana yang patut dinomor duakan dan selanjutnya. Akibatnya sudah dapat dibayangkan. Hal hal yang tampaknya sepele,namun sangat pening untuk dijadikan perhatian Karena hal kecil dan tampak sepele,bisa menjadi penyulut buyarnya kebahagiaan rumah tangga.

Hidup kita cuma sekali saja,sayang sekali bila semuanya dihancurkan lantaran kita mengabaikan hukum pioritas dalam universitas kehidupan ini.

Kemayoran, 23 .08.16

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun