Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sekali Berkunjung 4 Gili Terkunjungi di Lombok Barat

20 Agustus 2016   17:44 Diperbarui: 20 Agustus 2016   17:51 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali Mendayung, 4 Gili  Terkunjungi di Lombok Barat

Pagi tadi, jam 8.00 pagi, sesuai dengan janji, kami  barengan sarapan di lobbi hotel Lombok Raya dengan Pak Rudy Geron dan  bu Abie, istri pak Rudy. Saya memilih makan bubur ayam dan secangkir teh hangat, istri saya memilih menikmati pecel. Selesai menikmati sarapan, kami langsung berangkat menuju ke Lombok Barat. Namun singgah sebetar di rumah  keluarga pak Rudy.

Hanya selang  beberapa menit bertemu dengan keluarga pak Rudy, kami melanjutkan perjalanan dengan dikendarai oleh pak Rudy, keempat pulau kecil yakni:

  1. Gili Nanggu
  2. Gili Tangkong
  3. Gili Kedis
  4. Gili Sudak

Di sini kami langsung disambut  oleh pengelolah boat, untuk berselancar, menelusuri  empat buah pulau kecil, yang disini disebut sebagai: ”Gili”. Dengan biaya 450 ribu rupiah, yang ditraktir oleh pak Rudy Geron, Kompasianer. Disepakati bahwa kami boleh menggunakan boat atau perahu motor ini selama sehari penuh, hingga sesore sore hari.

gili-b-57b831f6c5afbdb23916bcab.jpg
gili-b-57b831f6c5afbdb23916bcab.jpg
Keempat daerah lokasi wisata,yang merupakan pulau pulau kecil ini adalah adalah wisata pulau sekaligus wisata laut yang indah dengan  pasir putih yang lembut. Pertama kali yang kami kunjungi dengan boat adalah Gili Nanggu. Menikmati indahnya alam, yang dilengkapi dengan pasir putih yang mengeliingi pulau kecil ini, sungguh menghadirkan sebuah kedamaian yang mendalam.

gili-d-57b8324490fdfd9f65a1da81.jpg
gili-d-57b8324490fdfd9f65a1da81.jpg
Sementara pak Rudy Geron dan istri, snorkelling  berdua, untuk memotret taman laut yang indah, kami berdua, karena kelupaan membawa pakaian renang, cukup puas dengan duduk santai menikmati roti keju dan teh botol yang disediakan. Tentunya sambil menikmati banyaknya biota laut di seputaran pantai pulau kecil ini. Tampak cukup banyak perahu motor yang parkir disana dan sebagian dari pengunjung adalah dari wisatawan asing,

Tanpa perlu bertanya kepada mereka, hanya dengan menengok kulit mereka dan cara berpakaian renang bikini, untuk menyejukkan diri di laut yang membiru. Beda dengan turis lokal, yang juga berenang,tapi lengkap dengan pakaian utuh dan masih mengenakan tutup kepala. Semua bergembira, menikmati weekend dengan cara yang berbeda, sesuai dengan budaya masing-masing. Dan tak ada yang iseng untuk saling mengusik, tamu yang datang. Semua pengemudi boat sangat sopan, terhadap siapapun dan hal ini sangat menggembirakan hati, serta membanggakan. Bahwa di sini, tidak ada preman, yang boleh berbuat sesuka hatinya.

gili-e-57b83285109773ab16908d70.jpg
gili-e-57b83285109773ab16908d70.jpg
Dari sini,kami beralih ke Gili Tangkong.Daya tarik di Gili Tangkong ini adalah pasir pantainya yang putih ,yang seakan bercanda ria dengan airnya yang jernih membiru.Seperti juga halnya dengan di Gili Nanggu,disini juga memberikan kesempatan untuk melakukan snorkelling atau sekedar berjemur diri di pasir putih. Maupun mengabadikan moment moment  indah ini,dengan jeprat jepret sana

Lokasi ini merupakan salah satu gili yang terdapat di kecamatan Sekotong, kabupaten Lombok Barat, tepatnya berada di antara Gili Nanggu dan Gili Sudak. Gili tersebut menawarkan keindahan alam ,yang seakan saling bersaing antara gili yang satu dengan gili lainnya.

gili-i-57b832cf87afbd6112f20d5d.jpg
gili-i-57b832cf87afbd6112f20d5d.jpg
Kesunyian adalah Juga Bagian dari Keindahan

Dari Jakarta yang bising,singgah di ke empat gili ini,sungguh menghadirkan sebuah ruang pribadi dialam terbuka. Memandangi keindahan alam dalam kesunyian dan hanya ditemani desiran angina dan ombak yang berderai dipasir putih,sungguh sungguh menciptakan sebuah pesona yang mengagumkan.Ternyata menikmati kesunyian di keindahan alam,merupakan sebuah simponi alam yang mampu melambungkan rasa syukur dalam hati siapapun yang menyaksikannya.

gili-g-57b832fed27a61b0121f3202.jpg
gili-g-57b832fed27a61b0121f3202.jpg
Angkasa yang berhiaskan awan biru yang menyatu dengan indahnya cakrawala semakin menghanyutkan pandangan mata dalam pesona alam ini.  Andaikata lokasi ini didukung dengan publikasi dan sarana prasarana yang memadai,maka dalam waktu singkat akan mampu menyaingi, bahkan mengalahkan pulau Bali

Pada saat ini tampak lumayan banyak turis dari Italia Perancis dan Spanyol yang berkunjung kesini ,disamping ratusan dari wisatawan domestik,Keindahan pulau pulau ini sungguh sangat menjanjikan ,sebagai lokasi tujuan wisata laut dan alam sekaligus.

Setelah asik menikmati keelokan Gili Tangkong dengan awan birunya yang menakjubkan, kita akan melakukan perjalanan menuju Gili Sudak dan Gili Kedis.Disini sambil menapakkan kaki dipasir putih ditepi pantai, kita dapat menikmati aneka ragam biota laut,seperti bintang laut Gili Kedis ini ,tampak tak berpenghuniKata Kedis berasal dari bahasa Sasak yang berarti burung pipit atau burung kecil.

gili-k-57b83334d092738a16fdb048.jpg
gili-k-57b83334d092738a16fdb048.jpg
Hari ini secara marathon, kami mendapatkan kesempatan untuk mereguk keindahan sekaligus dari keempat gili ini.Sambil menikmati makan siang dengan ikan dan sotong bakar,serta kangkung plecing,sungguh sungguh menghadirkan rasa syukur yang amat mendalam.

gili-c-57b833794f9773091324c712.jpg
gili-c-57b833794f9773091324c712.jpg
Satu lagi bukti bahwa Kompasiana bukanlah sebuah blog noisy atau blog brisik,melainkan sebuah sarana dimana orang dari berbagai latar belakang bertemu dan bersahabat. Bukan hanya tempat untuk menimba ilmu dalam menulis, tetapi jauh daripada itu, sekaligus merupakan jembatan yang mampu  menyembatani semua perbedaan. Buktinya, persahabatan kami dengan pak Rudy Geron dan bu Abie, hanya melalui Kompasiana. Kemudian berlanjut menjadi persahabatan.

gili-h-57b833b8d27a6149121f320e.jpg
gili-h-57b833b8d27a6149121f320e.jpg
Kami berbeda dalam banyak hal . Pak Rudy Geron dan istrinya bu Abie,terlahir Islam,berlatar belakang pendidikan yang total berbeda dan terlahir dari suku yang jelas berbeda.Namun,kami sudah membuktikan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk dapat menjalin sebuah persahabatan dan persaudaraan.

Salam hangat dari Lombok Barat

catatan penulis : semua foto foto adalah dokumentasi pribadi tjiptadinata effendi

20 Agustus 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun