Tengok Anak-anak Ini Rukun, Kita Jadi Malu
Sesungguhnya kita bisa belajar dari apa saja, tentu bila mau membuka hati dan pikiran kita. Membuka pintu hati dan membuka cakrawala berpikir untuk menerima masukan dari siapa saja dan bisa dari apa saja.
Menyaksikan bunga-bunga liar yang tumbuh di padang rumput dapat mengingatkan kita betapa bunga yang hanya hidup sehari dan esok akan layu dan mengering, telah memberikan yang terbaik dari dirinya, yakni sebuah keindahan, menampilkan keindahan untuk kita walaupun esok sudah mengering dan mati.
Atau kita bisa belajar dari sebatang pohon yang rindang, memberikan kita keteduhan di kala hangat menyengat serta memberikan kita kesegaran setelah beristirahat dan berteduh di bawah dedaunannya yang rindang. Suatu waktu, ia akan ditebang dan dijadikan papan dan perabot rumah yang mampu bertahan puluhan tahun. Pohon ini walaupun sudah mati, tetap dapat memberikan manfaat bagi kita, dalam bentuk perabot dan tiang-tiang penyanggah di rumah kita.
9 Anak yang Hidup Rukun
Putri kami memelihara sepasang anjing turunan Siberia, melahirkan 9 ekor anak yang lucu-lucu. Dan sebagaimana halnya anak-anak, walaupun anak anjing, mereka nakal-nakal. Berlari sana-sini dan bercanda sesama saudaranya. Tapi ketika tiba waktunya makan siang dalam satu piring, kami menyaksikan dengan terharu betapa mereka mampu makan bareng, tanpa saling berkelahi.
Terbayang di depan mata dan pikiran betapa manusia saling berantem, bahkan saling melukai ketika berebut rejeki untuk dimakan. Padahal, manusia dikatakan sebagai makhluk berakal budi dan merupakan makluk paling mulia diantara segala ciptaan Tuhan.
Induk anak-anak ini bernama Claudia. Suatu waktu ikut pasangannya Smoky lari keluar rumah. Entah saking gembiranya, lari jauh dari rumah dan melintas di rel kereta api ekspres, yang melaju dan hidupnya berakhir tragis di atas rel tersebut. Kami hanya menerima pending-nya , yang diantarkan oleh petugas kereta api dan mengabarkan kabar duka tersebut. Walaupun ”hanya” seekor anjing, seluruh keluarga sangat sedih. Cucu kami Kerisha selama 3 hari masih menangis karena sangat menyayangi Claudia. Dan uniknya, pasangan hidupnya, Smoky, mengurung diri di rumah.
Illuka,
Tjiptadinata Effendi /08.08.16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H