Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Begitu Mudah Orang Terprovokasi?

1 Agustus 2016   21:36 Diperbarui: 1 Agustus 2016   21:48 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Shutterstock.com

Mengapa Begitu Mudah Orang Terprovokasi ?

Satu kalimat saja,sudah mampu memprovokasi orang untuk bertindak anarkis. Menyerang membabi buta, bahkan lebih jauh tega melakukan apa saja. Tanpa merasa perlu bertanya dan menyelidiki apa yang terjadi ,pokoknya :” serang”

Saya sudah berkali kali menyaksikan aksi dari provokator untuk menghasut orang sekitarnya,agar bertindak sesuai keinginannya. Sementara itu,ketika sudah terjadi kerusuhan ,sang provokator diam diam menyelinap meninggalkan lokasi dengan senyum menyeringai puas.

Saya coba menuliskan beberapa kejadian,yang saya saksikan sendiri.

Suatu waktu saya dan istri ke Pasar Baru untuk berbelanja.Tiba tiba ada anak remaja yang berlari dikejar orang banyak .Dalam waktu beberapa detik sudah tertangkap dan terus dihajar. Ketika sudah terkapar, ada provokator yang berteriak:” Jangan dilepaskan, Pencopet harus dibuat jera, Hajar sampai modar”

Anehnya orang yang tadinya sudah berhenti, menengok si anak tergolek, kini maju dan kembali tubuh yang sudah tergolek,jadi bulan bulanan.Saya berlari keluar kerumunan dan kejalan raya.karena disana ada Polisi yang lagi bertugas. Saya beritahukan kepadanya bahwa ada anak anak yang dihajar ramai ramai.Syukur pak Polisi cepat tangap dan berlari kedalam. Melepaskan tembakan peringatan, sehingga kerumunan orang bubar.Tapi remaja tersebut sudah tergolek berlumuran darah.

Parkir Liar

Dilain waktu, ada tukang parkir yang mencoba memaksa minta 10 ribu rupiah di Mangga Besar. Rupanya pengemudi mobil tidak mau dipaksa dengan cara begitu dan memberikan  5 ribu rupiah. Kendaraan saya persis berada dibelakang kendaraannya.

Tidak puas keinginannya tidak terpenuhi, tukang parkir liar tersebut, berteriak teriak :” Mentang mentang kamu kaya yaa, menghina orang kecil “  . Mendengar ada orang yang menghina orang kecil,maka orang orang yang berlalu lalang disana, tiba tiba saja bagaikan ada yang memberi komando datang berkerumun. Si Tukang parkir berteriak semakin keras :” Nih, orang mentang mentang kaya, uang parkir dilemparkan ketanah, sangat menghina”  Padahal saya tengok ,pengemudi mengulurkan uang lembaran 5 ribu rupiah,tapi ia yang tidak mau menerima.

Maka dalam hitungan detik, mobil tersebut ditimpuk dengan batu dan apa saja yang ada disana oleh orang yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya. Syukur ada tentara yang lewat dan mengusir mereka .Mobilnya penyok,syukur pengemudinya tidak kena dilempari batu..Syukurlah kini semua parkir liar sudah ditertibkan,

Pura Pura Terjatuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun