Memang hal ini bukan merupakan sesuatu yang bersifat vital bagi pembangunan ,tetapi mungkin bisa jadi sebuah masukan bagi pemerintah Indonesia.untuk menemukan cara efektif dan effisien,agar dapat mengabadikan semakin banyak peristiwa peristiwa yang mungkin bersejarah bagi warga kota setempat. Sehingga dengan demikian,generasi kedepan, tidak akan melupakan apa yang pernah dikerjakan nenek moyang mereka,walaupun tidak termasuk berskala nasional.
Sebagai contoh : di Kota Padang,sebelum diresmikan Pasar Raya.dulu namanya :” Pasar Kampung Jawa” . Lapangan Imam Bonjol..dulu disana adalah “Lapangan Banteng” .Taman Adityawarman, dulu disana ada :’Taman Melati”. Sehingga dengan demikian, sejarah kota Padang ,tidak pupus dengan penggantian nama nama baru. Ini hanya sekedar contoh,tentunya setiap kota memiliki nilai nilai histori.yang patut dikenang dan diabadikan. Mungkin dengan jalan mengukirnya diatas sebuah batu jubin, tidak harus menunggu dana dari anggaran belanja,tapi dapat diatasi oleh Pemerintah kota setempat. Karena tidak membutuhkan biaya juta jutaan rupiah.
Setidaknya tulisan ini ,menjadi sebuah masukan yang ada manfaatnya,
Tjiptadinata Effendi/ 29 /07/16