Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Menempatkan Diri Terlalu Tinggi

26 Juli 2016   21:42 Diperbarui: 26 Juli 2016   21:55 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hindari Menempatkan Diri Terlalu Tinggi

Rendah diri adalah sikap yang tidak patut dicontoh. Karena sikap rendah diri ,menunjukkan  bahwa orang tidak percaya akan diri sendiri. Tidak berani untuk tampil dalam pergaulan dan lebih suka menyendiri.

Karena merasa dirinya tidak ada apa apanya dibandingkan dengan orang lain. Bila orang tidak dapat menghargai dirinya sendiri, bagaimana mungkin mengharapkan orang lain akan menghargainya?

Namun menempatkan diri terlalu tinggi, juga akan mencerminkan kesombongan diri. Sehingga akan dijauhi orang dalam pergaulan. Karena itu, diperlukan sikap kedewasaan secara mental, dalam berinteraksi dalam perjalanan hidup kita. Agar dapat membedakan antara : ”rendah hati “ dan “rendah diri”

Kita mungkin menyandang titel berlapis. Atau mungkin  juga kita seorang Pengusaha sukses. Tapi dalam pergaulan hidup, kita harus mau dan mampu menanggalkan semua atribut yang melekat pada diri, sehingga dapat bersikap tanpa beban dalam berinteraksi dengan siapapun dalam hidup bermasyarakat.

Bersikap Dewasa 

Secara biologis, kedewasaan seseorang diukur atau ditakar berdasarkan umur, Hal ini sesungguhnya tidak selalu tepat. Karena ada begitu banyak orang yang secara lahiriah, sudah dewasa, bahkan sudah hampir mencapai setengah abad,tetapi tidak ditunjukkan dalam cara bersikap, berbicara dan berinteraksi dalam masyarakat.

Kedewasaan dalam cara berpikir, bersikap ,berbicara dan menempatkan diri dalam masyarakat adalah sikap yang mendasari kebahagiaan dalam hidup kita: Karena dengan demikian, maka kita dapat bergaul dengan siapa saja,tanpa beban. Sikap hidup ini ,akan menciptakan nilai nilai positif dalam diri kita,antara lain:

  • Tidak gampang tersinggung
  • Tidak menuntut penghargaan berlebihan atas diri 
  • Tidak menempatkan diri sebagai orang penting’
  • Tidak merasa sebagai orang yang harus ditokohkan
  • Tahu menghargai dan menghormati orang lain
  • Mampu menerima keberagaman dalam jalani hidup
  • Tidak merasa risih,minta maaf bila melakukan sebuah kesalahan
  • Tidak menuntut untuk minta dipahami
  • Tapi mengawali dengan mencoba mengerti dan memahami orang lain.

Menikmati Hidup Tanpa Beban

Hidup tanpa beban, tanpa menuntut orang lain,bagaimana harus bersikap terhadap diri kita, akan menghadirkan kedamaian didalam hati kita. Berteman dengan orang penting, tidak secara serta merta menjadikan diri kita orang penting. Banyak orang yang merasa melambung tinggi ke angkasa dan tidak lagi mampu membumi, hanya karena merasa dekat dengan para pejabat. Berteman dengan menteri, tentu saja kita senang, tapi bukan berarti serta merta menjadikan kita harus disejajarkan dengan menteri.

Sesungguhnya ,tanpa banyak menuntut ini dan itu,hidup ini sangat indah, Mengapa harus dibuat menjadi ribet dan menjengkelkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun