Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bunyi Gesekan Biola Mampu Menembus Jiwa

24 Juli 2016   20:54 Diperbarui: 24 Juli 2016   21:02 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gesekan Biola Yang Menembus Jiwa

Terinspirasi membaca tulisan mbak Fitri Manalu,yang berjudul  :” Jejak Sunyi Biola Tua”. Tiba tiba saya ingat pernah membaca kisah hidup yang mengharukan ,di Perpustakaan kota Wollongong, Buku yang  berjudul :” My Life Story” .Nama lengkap Penulisnya saya tidak ingat lagi, Seingat saya namanya :” R.Kumar.   Buku ini merupakan Biografi dari seorang pria bernama Kumar yang tinggal dipinggiran kota Manipur di India.

Bekerja sebagai guru di salah satu sekolah dasar ,sedangkan istrinya bekerja sebagai  perawat disalah satu rumah sakit swasta. Putri nya  bernama Ashyla,  merupakan anak tunggal ,baru duduk dikelas 3 Sekolah Dasar.Walaupun hidup dengan sangat prihatin,karena gaji sebagai guru honor ,ditambah dengan gaji istrinya sebagai perawat ,tidak mencukupi untuk mereka dapat hidup sebagaimana layaknya keluarga lain. Syukur ,masih ada pemondokan ,warisan dari orang tua Kumar,walaupun jauh dipingiran kota  Manipur,setidaknya mereka sudah tidak perlu memikirkan tentang sewa rumah

Berusaha untuk mengubah nasib mereka,maka sehabis pulang mengajar, Kumar mencob menjadi kuli bongkar muat barang di stasiun bis. Walaupun hasilnya sangat minim,tapi ia sudah puas,karena dapat menambah biaya hidup mereka bertiga.

Petaka itu Tiba

Suatu ketika, pulang dari mengajar, Kumar merasa dirinya dalam kondisi yang tidak sehat.Namun ia memaksa diri ,untuk tetap  kestasiun bis,untuk menambah penghasilan dengan menjadi buruh bongkar muat.

Tapi hari itu adalah hari naas baginya. Karena ketika sedang menurunkan barang penumpang, karena licin atau memang karena kondisi tubuh yang tidak sehat, Kumar tergelincir dan jatuh. Ia berusaha menguatkan hati dan ingin berdiri,namun langsung tumbang lagi. Sebagai buruh lepas, tentu tidak ada yang dapat diharapkan dari tempatnya bekerja disini.Walaupun teman teman senasibnya ,membantu untuk mengantarkannya pulang dengan gerobak,namun mereka sendiri sangat miskin dan tidak mungkin dapat memberikan  bantuan keuangan.

Istrinya mengajaknya ke dokter,tapi tiba tiba terdiam dan tidak berani lagi melanjutkan ajakannya.Karena walaupun ia bekerja sebagai perawat dirumah sakit, sebagai karyawati tanpa jabatan apapun,istrinya sama sekali tidak mendapatkan fasilitas untuk berobat suaminya.

Hari hari mereka lalui semakin sulit. Sebulan Kumar tidak dapat bangkit dan dengan sendirinya tidak dapat mengajar. Maka sebagai guru honor, ia dianggap sudah melanggar perjanjian . Walaupun istrinya sudah memohon mohon sambil menangis dikantor Kepala Sekolah,tetap saja putusan dari sekolah :” Kumar diberhentikan 

Ashyla Berhenti Sekolah

Dua bulan menunggak uang sekolah,akhirnya Ashyla, putri mereka juga dikeluarkan dari sekolah. Genaplah sudah penderitaan keluarga ini.  Maka untuk dapat bertahan hidup, Ashyla tanpa disuruh mulai mengamen. Ada biola tua, satu satunya peninggalan dari orang tua ibunya,yang memang selalu dimainkannya setiap pulang sekolah. Dan satu satunya lagu yang mahir dimainkannya adalah  lagu :”Untukmu ayahku tercinta”

Mengamen di desa pinggiran kota,dimana warganya sendiri hidup melarat, sudah dapat dibayangkan ,bahwa yang dilemparkan kedalam kaleng yang diletakkanya di depan tempatnya ngamen hanyalah recehan kecil.

Namun Ashyla tidak putus asa.Walaupun usianya belum lagi 10 tahun,tapi ia sudah menjadi dewasa ditempah  penderitaan hidup.Dari hasil mengamen ,hingga jauh malam,ia bisa membelikan ayahnya semangkuk bubur hangat untuk dimakan dan obat obatan ala kadarnya.

Terserang Infeksi Paru Paru

Karena udara yang sangat dingin  dan pakaian hangat yang seadanya, serta setiap malam mengamen, dengan perut keroncongan ,membuat tubuh gadis kecil bernama Ashyla ini ,tumbang, Semangat bajanya ,tidak mampu menahan tubuhnya yang kerempeng untuk tidak tergolek.

Seakan penderitaan semakin asyik memporak porandakan ketiga anak beranak yang sudah hidup dalam kesengsaraan ini.  Ashyla dilarikan kerumah sakit  dengan menjual semua perabot rumah tangga mereka dan semua pakaian yang masih laku dijual. Namun semuanya hanya mampu untuk membayar Ashyla menginap selama 3 malam dirumah sakit.

Biaya perawatan dan pengobatan, tidak ada lagi.Dan rumah sakit sudah memberikan ultimatum,bila tidak ada uang tunai,Ashyla harus meninggalkan rumah sakit esok harinya.

Kepanikan Membuat Kumar Bisa Bangun

Kepanikan dan entah perasaan apa lagi yang berkecamuk dalam diri anak anak manusia ini,membuat Kumar yang sudah 3 bulan terbaring, tiba tiba bisa bangkit berdiri. Dengan sempoyongan ia berdiri dan bertekad:” Dengan cara apapun,aku akan mendapatkan uang demi anakku Ashyla. Bila Dewa tidak mau menyelamatkan putriku,maka aku akan menyelamatkannya dengan tanganku sendiri’

Seperti kesetanan ia berlari ,tujuannya adalah rumah orang kaya di kota Megapur. Dengan nekat ia memaksa naik keatas bis yang lagi menuju ke kota tersebut. Dan ketika Kondektur minta uang tiket,Kumar mengeluarkan belati dari balik bajunya, “Jangan paksa aku menjadi pembunuh “ ,katanya. Dan tak seorangpun dalam bis,yang mau ditusuk belati.

Setibanya di kota Megapur, Kumar melompat dari bus yang sedang melambat.Entah kekuatan darimana diperolahnya,sehingga ia mampu melompat dan berlari. Tiba didepan rumah yang tampak mewah, ia menyelinap masuk. Kebetulan hujan lebat turun,sehingga langkah kakinya tidak kedengaran.

Berhasil melompati pagar,Kumar memanjat ke jendela.Mencongkel  dan  terbuka. Ia masuk melalui jendela ,Niatnya satu,:”aku harus pulang dengan uang ditanganku,apapu yang terjadi “

Matanya liar menjelajahi seluruh ruangan dan tampak ada kotak perhiasan di depan meja rias . Ia mengendap mendekat dan  kotak itu sudah ada dalam dekapannya.

Tiba tiba ia mendengar bunyi gesekan biola,semakin lama semakin jelas,karena pintu kamar terbuka oleh angina kencang,yang sedang bertiup. Jiwanya tergetar. Itu adalah lagu kesayangan putrinya Ashyla,yakni :” Untukmu Ayahku Tercinta”.

Jiwanya bagaikan disengat strom .Terbayang didepan matanya putrinya Ashyla sedang tergolek dirumah sakit dan tanpa sadar ia menangis…..

Tiba tiba didepannya sudah berdiri tuan rumah ,menyalakan lampu dan menengoknya sedang berlutut sambil menangis. Pria tua yang pemilik rumah, tentu saja kaget dan ingin berteriak. Namun entah darimana datang kesadaran Kumar, ia bersujud didepan lelaki pemilik rumah tersebut. Melemparkan belatinya kedinding dan memohon ampun….

Kalau saya setan merasukki dirinya,maka dalam sekejab ,pemilik rumah tersebut mungkin sudah terkapar tidak bernyawa.Namun gesekan biola dari putri pemilik rumah ,sudah menusuk jiwanya dan menyadarkan dirinya.

Singkat kisah, Pemilik rumah, yang bersyukur ,laki laki dengan belati ditangan yang ada didepannya,bukan hanya tidak membunuhnya,malahan bersujud minta pengampunan.

Malam itu juga ,Kumar  bersama Pemilik Rumah, kerumah sakit  dan seluruh biaya pengobatan Ashyla ditanggungnya. Dan dua minggu kemudian Ashyla sembuh,bahkan diangkat sebagai cucu oleh tuan Penolongnya.Dan  Kumar diberikan modal untuk bisa berusaha.

11 Tahun Kemudian Kumar Sudah Jadi Pengusaha

Kisah kisah hidupnya dibukukan dan menjadi best seller dikota Megapur. Cintanya yang begitu besar terhadap putrinya membuat ia kalap,tapi dissat saat genting kecintaannya kepada putrinya ,sekaligus menyelamatkannya ,sehingga tidak terjerumus menjadi seorang  pembunuh,,Ternyata gesekkan biola dapat menembus lapisan terdalam dari jiwa seseorang dan menyadarikannya  dari kekeliruannya.

Tjiptadinata Effendi 24 /07/2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun