Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

In Case of Emergency

18 Juli 2016   21:42 Diperbarui: 18 Juli 2016   21:49 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya turun dan menganjal roda dengan batu yang ada disana.

Panik Memperburuk Keadaan

Kejadian lain:

Suatu waktu ,saya memimpin rombongan yang berjumlah 17 orang untuk mendaki ke Gunung Singgalang di Sumatera Barat. Setibanya di kaki gunung, saya melapor ke Pos Penjagaaan dan mencatatkan bahwa total kami 17 orang, Pada waktu itu,sore hari di  tanggal 31 Desember ,kami mulai mendaki.Dengan harapan bisa merayakan Old and New di puncak Gunung Singgalang

Baru dipinggang gunung , sudah mulai terasa udara mendingin dan nafas terasa berat. Saya sampaikan kepada rombongan untuk hemat berbicara, Karena semakin banyak berbicara,maka energy semakin cepat terkuras ,yang akan mengakibatkan nafas menjadi sesak.

Rencana mau memasak air untuk minum kopi dan masak mie instant gagal ,karena korek api yang kami bawa ,semuanya menjadi lembab dan tidak dapat dinyalakan. Karena sudah sangat lapar, maka mie kering ,kami makan mentah mentah.

Kemudian melanjutkan perjalanan.Tapi ketika sudah hampir mencapai puncak dan tiba di Telaga Dewi, tiba tiba salah satu dari rombongan jatuh. Saya berlari menengok dan kaget, karena wajahnya membiru. 

Semua  rombongan saya minta untuk berhenti. Memberikan tambahan pakaian hangat kepada  anggota yang jatuh,yakni seorang biarawati. Ada yang membawa termos kecil berisi air hangat dan kami minnumkan kepadanya . Perlahan lahan wajahnya kembali memerah. Baru ketahuan ,ternyata biarawati ini memang menderita gangguan jantung.

Saya memutuskan bahwa semua rombongan turun.Sebagian besar ,menyatakan ingin terus ,karena sudah sangat dekat, namun saya tidak mengizinkan mereka,Walaupun mengecewakan seluruh rombongan, semua saya ajak turun kembali, karena untuk mendaki gunung masih ada kesempatan lain. Tapi bila terjadi sesuatu pada Biarawati ini,kelak akan jadi sesalan seumur hidup.

Kesimpulan:

  1. Dalam hadapi marabahaya :
  2. Jangan panik
  3. Tetap tenang
  4. Berpikir cepat dan tepat
  5. Lakukan
  6. Lupakan tentang kerugian materi’
  7. Yang penting selamat

Tulisan ini ,bukan bermaksud menonjolkan diri,melainkan semata mata, karena sudah  mengalami berkali kali keadaan marabahaya, Mungkin  tulisan singkat ini ,setidaknya dapat menjadi sebuah masukan yang bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun