Waktu Itupun Tiba
 Kini,hari ini waktu satu bulan itu sudah liwat,dimana aku sudah harus memberikan suatu keputusan.,yang kurasakan teramat berat. Betapa tidak, Dari nol aku berkerja disini, karena tidak betah duduk dirumah sepanjang hari, sejak kepindahan kami ke Jakarta. Dengan merangkak,aku bangun karirku. Dan berkat kerja keras dan segala upaya,serta doa,akhirnya selama 3 tahun berturut turut, aku  menjadi yang terbaik dalam level ku sebagai Senior Financial Consultant
Sebagai bentuk penghargaan dari perusahaan multinasioanal dimana aku bekerja,maka setiap tahun,bukan hanya diriku sendiri, tapi diizinkan membawa suami, keluar negeri. Dan semuanya ditanggung oleh perusahaan.
Setiap Senin, aku diminta tampil kedepan puluhan karyawan ,untuk memberikan motivasi kepada mereka.Betapa diriku sebagai ibu rumah tangga,yang sudah berkepala 5,dan merupakan orang baru di Jakarta,namun dapat meraih gelar Champion Honour.selama tiga tahun berturut turut.
Kini,hari ini,aku  harus memilih antara karir,popularitas,uang,kemudahan kemudahan ,jalan jalan gratis keluar negeri atau menemani suami tercinta ,menggapai impiannya berkelana keseluruh jagat raya.
Sebuah pilihan yang sungguh sungguh teramat berat bagi diriku.Karena begitu aku mengundurkan diri,maka diriku bukan lagi seorang wanita karir,tetapi kembali menjadi ibu rumah tangga,Tak akan pernah lagi akan ada apllaus berupa tepukan tangan bagi diriku.Tak ada lagi jalan jalan keluar negeri yang ditanggung oleh perusahaan .Dan kelak bila aku singgah dikantor,dimana kini foto fotoku terpajang didinding,sedang memegang Throphy,kelak tidak akan lagi berada disana.
Semuanya akan sirna,bagaikan bayang bayang yang tersapu teriknya sinar mentari. Tetapi bila aku tetap bersikukuh melanjutkan karirnya....? Tidak tega aku melanjutkan pikiran ini..
Malam sudah bertambah larut dan udara dingin semakin terasa merasuk ketulang sumsum....Entah sudah berapa lama aku duduk disana..sungguh aku tidak tahu.. Perlahan lahan aku  beranjak dari kursi dan berjalan kekamar tidur
Kupandangi  wajah orang yang sudah mendampingiku dalam suka dan duka selama puluhan tahun. Apakah akan tega aku melukai hatinya..... ?
Tak kuasa aku menahan air matakan dan malam itu juga aku sudah mengambil sebuah keputusan bulat.yakni besok aku akan pamitan dari kantor ,,,,,,,,,demi untuk suamiku yang teramat kucintai…….
Duri Kencana Raya,16 juli, 1997 /Lina