Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Seperti Apa Sih "Casino" Itu?

16 Juli 2016   07:38 Diperbarui: 16 Juli 2016   11:14 1933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengunjung umumnya orang tua, kecuali turis, yang kebanyakan datang dari Cina. Ada beberapa restoran di dalamnya, tinggal memilih yang sesuai selera. Sedangkan untuk minum, semuanya free, tinggal gesek kartu yang diberikan kepada kita sewaktu mendaftar. Tidak ada kewajiban untuk ikut main. Sebagian tamu datang hanya untuk makan karena makanan di sini relatif lebih murah dibandingkan dengan restoran.

Nonton Bareng

Bagi penggemar sepak bola, bisa duduk sepanjang hari di sana sambil menonton di layar raksasa berukuran 8 x 5 meter sambil menikmati secangkir kopi gratis. Bisa pula menikmati makan siang sambil mendengarkan musik dan menonton berbagai acara. Bagi yang kuat makan, bisa makan di buffet atau restoran makan sepuasnya dengan tariff 22.00 dolar per orang sambil menikmati pemandangan lewat kaca yang bening di sekeliling restoran.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Tidak Ada Tarian Erotis

Jangankan tarian erotis, wanita yang bekerja di sana semua berpakaian rapi seperti orang kantoran. Jadi, image bahwa dalam casino akan dilayani wanita seksi dan berpakaian seronok tidak benar. Tidak ada asap rokok, tidak ada hiruk-pikuk. Yang senang makan menikmati santapannya tanpa peduli yang lain, Yang asyik nonton sepak bola ya bisa duduk berjam-jam di sana tanpa ada yang berani mengusik. Dan yang uang pensiunnya banyak bisa mengadu keberuntungan di meja roulette. 

Orang-orang yang hidupnya pas-pasan tidak mungkin ke sini. Karena lokasinya jauh di luar kota dan butuh biaya untuk ke sini dan berpakaian necis untuk bisa masuk, di samping memiliki Id card yang valid. Dalam kalimat singkat, sebagian besar yang berkunjung ke sini adalah orang-orang yang sudah pensiun dan memiliki waktu dan keuangan yang cukup untuk dihamburkan. Itu pun tergantung kalau memang memilih ikut berjudi. Pilihan lain adalah menikmati makanan dan pemandangan indah di sana.

Catatan penulis:

Tulisan ini tentu bukan bagian dari promosi casino, bukan juga mengajak orang main judi, semata untuk memdapatkan informasi bagaimana sih sesungguhnya casino, apakah benar seperti yang sering ditampilkan dalam film mafia di mana orang bisa tembak-menembak di dalam casino atau berantem? Ternyata yang ada di sini beda total dengan yang ditampilkan di film-film mafia.

Foto dokumentasi pribadi

Tjiptadinata Effendi / 16 juli, 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun