Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Cinta Memudar

15 Juli 2016   18:11 Diperbarui: 15 Juli 2016   18:14 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saling Menyalahkan Petanda Cinta Sudah Mulai Memudar

Diawal awal pernikahan, kehidupan berlangsung sangat manis. Serasa bagaikan berada di Taman Firdaus.  Bila entah karena kurang hati hati, tiba tiba piring yang sedang di cuci istri terjatuh dan pecah brantakan, maka suami langsung berlari ke dapur.Dengan suara cemas bertanya:” Aduh, kenapa sayang? Nggak luka kan? ,” Sambil berjongkok mengumpulkan sisa sisa pecahan piring yang bertebaran dimana mana.

Begitu juga bila suami terlambat pulang dari tempat pekerjaan, istri sudah menunggu didepan rumah. Dan begitu tampak suami pulang, langsung menyonsong dan memeluknya, sambil berkata:” Aduh mas,, saya cemas sekali  ,Nggak ada apa apa kan mas? “

Beberapa Tahun Kemudian......

Peristiwa yang sama, terulang lagi. Istri sedang mencuci piring didapur dan entah karena kecapaian atau karena piringnya licin, terlepas dari tangan dan pecah berantakkan. Tapi walaupun kejadiannya sama persis,seperti 3 tahun yang lalu, namun reaksi sang suami sungguh sangat berbeda.

Suami juga datang berlari kedapur,tapi bukan untuk menanyakan ,apakah istri terluka atau tidak,tapi datang untuk memarahi.. “Gimana sih ,cuci piring saja tidak becus. Masa iya baru kerja ,piring sudah dipecahkan. Tahu nggak itu piring mahal. “

Masih berdiri disana, tapi kalau 3 tahun lalu suami berjongkok dan bantu mengumpulkan sisa pecahan  piring, kini hanya menengok ,seperti boss menengok pembantu sedang membersihkan rumah.

Giliran Suami Pulang Terlambat

Giliran suami pulang terlambat, istri juga menunggu didepan pintu rumah.Begitu suami tiba dan belum sempat naik kerumah, istri sudah menyapa dengan sangat manis:” Jam segini  kantor baru tutup ya mas? Atau barusan bersenang senang minum kopi di café ,bersama teman teman sekantor?  “ Kemudian bukannya memeluk suami, tapi masuk kedalam kamar dan membanting pintu kamar sekeras kerasnya.

Mendung Petanda Hari Akan Hujan

Bila  cuaca mendung dan semakin pekat, biasanya merupakan tanda tanda alam, bahwa dalam waktu dekat ,hujan lebat akan turun. Dalam kehidupan juga ada tanda tanda semacam itu. Bila antara pasangan suami istri sudah mulai saling menyalahkan, dimulai dari hal hal kecil dan kemudian akan larut dalam hal yang lebih serius.

Tanda tanda ini menunjukkan  bahwa cinta antara pasangan ini sudah mulai meluntur dan dingin. Bila dibiarkan berlarut,maka bukan tidak mungkin , dalam waktu dekat, api cinta akan padam dan kehidupan berkeluarga akan dingin membeku.

Secara tanpa sadar,antara suami istri telah terjadi perang dingin dan saling membalas.Karena merasa dipojokkan atau merasa di lukai perasaannya, maka  bukan nurani lagi yang membimbing ,tapi naluri sudah menguasai keduanya. Yakni, disakiti akan membalas dengan menyakiti,walaupun tidak secara phisik.

Perlu Waktu Untuk Berduaan

Bila keduanya tetap tidak ada yang mau mengalah, maka akhirnya akan saling diam. Tinggal serumah ,bahkan satu tempat tidur, tapi masing masing sibuk sendiri sendiri .Suami asyik curhatan di facebook dan istri sibuk nonton sineteron Korean hingga subuh. Sudah dapat dibayangkan akhir dari kisah hidup sepasang anak manusia ini,bila tidak segera sadar diri.

Sesibuk apapun suami dan istri ,atau sehebat apapun karir keduanya, jangan pernah melewatkan atau membiarkan waktu berlalu begitu saja, tanpa berkesempatan untuk saling merekatkan hati,untuk senantiasa menghangatkan kembali api cinta yang sudah mulai meredup .

  1. Berbicara dari hati kehati
  2. saling memaafkan
  3. buka kembali album foto pernikahan
  4. ingat akan janji pernikahan
  5. ingat masa masa indah yang pernah dilalui bersama

Hal ini akan menghangatkan kembali bara api cinta ,hingga api nya menyala kembali Apa sih yang dicari dalam hidup ini,kalau bukan kebahagiaan dalam keluarga? Dan kebahagiaan tidak mungkin ada, bila tidak ada cinta kasih yang tulus didalam keluarga.

Jangan biarkan egoisme  menghancurkan kebahagiaan rumah tangga kita.!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun