Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Cinta Memudar

15 Juli 2016   18:11 Diperbarui: 15 Juli 2016   18:14 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanda tanda ini menunjukkan  bahwa cinta antara pasangan ini sudah mulai meluntur dan dingin. Bila dibiarkan berlarut,maka bukan tidak mungkin , dalam waktu dekat, api cinta akan padam dan kehidupan berkeluarga akan dingin membeku.

Secara tanpa sadar,antara suami istri telah terjadi perang dingin dan saling membalas.Karena merasa dipojokkan atau merasa di lukai perasaannya, maka  bukan nurani lagi yang membimbing ,tapi naluri sudah menguasai keduanya. Yakni, disakiti akan membalas dengan menyakiti,walaupun tidak secara phisik.

Perlu Waktu Untuk Berduaan

Bila keduanya tetap tidak ada yang mau mengalah, maka akhirnya akan saling diam. Tinggal serumah ,bahkan satu tempat tidur, tapi masing masing sibuk sendiri sendiri .Suami asyik curhatan di facebook dan istri sibuk nonton sineteron Korean hingga subuh. Sudah dapat dibayangkan akhir dari kisah hidup sepasang anak manusia ini,bila tidak segera sadar diri.

Sesibuk apapun suami dan istri ,atau sehebat apapun karir keduanya, jangan pernah melewatkan atau membiarkan waktu berlalu begitu saja, tanpa berkesempatan untuk saling merekatkan hati,untuk senantiasa menghangatkan kembali api cinta yang sudah mulai meredup .

  1. Berbicara dari hati kehati
  2. saling memaafkan
  3. buka kembali album foto pernikahan
  4. ingat akan janji pernikahan
  5. ingat masa masa indah yang pernah dilalui bersama

Hal ini akan menghangatkan kembali bara api cinta ,hingga api nya menyala kembali Apa sih yang dicari dalam hidup ini,kalau bukan kebahagiaan dalam keluarga? Dan kebahagiaan tidak mungkin ada, bila tidak ada cinta kasih yang tulus didalam keluarga.

Jangan biarkan egoisme  menghancurkan kebahagiaan rumah tangga kita.!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun