Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Konsistensi dan Persistensi Menulis

13 Juli 2016   12:47 Diperbarui: 13 Juli 2016   19:40 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halangan Yang Dihadapi

Setiap keputusan yang diambil ,selalu menghadirkan dua hal ,yakni tantangan dan resiko. Tantangan tidak selalu mudah diatasi,khususnya dalam menerapkan menulis secara konsisten dan persisten. Antara lain ,karena berbagai kesibukan, sehingga tidak jarang, dimalam hari baru ada waktu untuk menulis dengan santai dirumah. Bilah hal ini tidak disiasati dengan cermat,maka mustahil , niat awal dapat terlaksana dengan baik.

Makanya harus siap diri,untuk meneteng Laptop dikala berpergian jauh. Dalam perjalanan mengisi waktu dengan menuls. dan ketika ada waktu lowong, senantiasa mempersiapkan artikel cadangan, minimal satu artikel, Sehingga dikala "emergency" maka artikel cadangan inilah yang diposting.

Bahkan ketika ada saatnya dimana signal tidak ada, maka Hp harus dapat dimanfaatkan untuk mengetik dan memposting artikel, walaupun jelas hasilnya , jauh daripada yang diharapkan, Tapi setidaknya, konsistensi dan persistensi sudah terpenuhi.

Memperbaiki mutu dan Konten tulisan kita

untuk memperbaiki mutu dan konten tulisan kita, tentu perlu sebanyak mungkin membaca tulisan orang  lain yang beragam. Dalam hal menulis,kita tidak dapat berpedoman pada siapa yang menulis, Karena seperti yang sudah disinggung dialinea sebelumnya, bagus tidaknya sebuah tulisan ,bukan tergantung kepada titel penulisnya, Bisa saja seorang profesor, tulisannya terlalu rumit untuk dipahami,sehingga menjadi tidak menarik Kesimpulannya ,kita  tidak dapat menilai sebuah tulisan dari latar belakang sosial seseorang karena bukan merupakan faktor penentu.

Kita harus mau membuka diri untuk selalu belajar, tapi tidak harus meniru gaya orang lain dalam menulis, Prinsip kebebasan diri dalam menulis ,hendaknya tetap dipertahankan.

Bagi diri saya pribadi, menulis adalah kebutuhan. Walaupun hasilnya masih jauh dari disebut sebuah tulisan yang bermutu. Tapi setidaknya ada manfaat yang dapat dipetik orang banyak.

Tjiptadinata effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun