Sebelum menikah ,mungkin sudah terbiasa bila menjawab sms dari teman berlainan jenis, dibumbui dengan kata kata : ”sayang atau sweet heart “ atau “ I miss you so much” .Nah,walaupun mungkin saja sama sekali tidak bermaksud apapun,namun dalam sebuah rumah tangga ,hal hal seperti ini sudah tidak lagi bisa diterapkan
Jangan lupa,bahwa sebuah perahu atau kapal,tenggelam ,tidak selalu karena tiba tiba mengalami kebocoran besar.Biasanya didahului dengan kebocoran kecil,namun karena dibiarkan ,maka lama kelamaan ,kayunya menjadi lapuk dan bobol.. Ketika hal ini disadari, sudah terlambat, karena mungkin –perahunya sudah kemasukan air dan tenggelam.
Hidup berkeluarga,tak ubahnya dengan berlajar disamudra bebas .Nakhoda dan awak kapal harus berkerja sama, untuk menghindari ,kebocoran sekecil apapun. Oleh karena itu, hindari SMS mesra ,karena diantara suami istri sudah tidak boleh lagi ada main mata dengan orang lain
Meminjamkan
Istri sahabat saya,saking kasihan pada saudara nya,maka tanpa setahu suami,meminjamkan sertifikat rumah mereka untuk dijadikan jaminan dibank,Dengan catatan,dalam waktu paling lama tiga bulan akan dikembalikan lagi.. Karena sangat yakin,bahwa saudaranya tidak mungkin menipunya, maka sang istri diam diam meminjamkan sertifikat tanpa setahu suaminya
Ternyata ,mujur tak dapat diraih,malang tak dapat ditolak,saudaranya tiba tiba mendapatkan serangan jantung dan meninggal..Celakanya,keluarganya mengatakan tidak tahu menahu mengenai sertifikat. Akibatnya sudah dapat dibayangkan,apa yang terjadi ,karena istri sudah mengambil keputusan ,tanpa setahu suami.
Semua yang dituliskan diatas,walaupun tidak dirinci satu persatu kejadiannya, namun semua berdasarkan kejadian kejadian yang sesungguhnya. Bagaimana seorang istri ,akhirnya bercerai dengan suaminya, bahkan kemudian menikah dengan sahabat suaminya yang menumpang dirumah mereka.
Pelajaran teramat pahit yang dialami orang jangan pernah sampai terjadi pada keluarga kita,, Semoga tuisan ini ada manfaatnya, tanpa bermaksud mencurigai semua orang,namun,jangan mempertaruhkan keutuhan keluarga kita, lantaran ingin menyenangkan hati orang lain,siapapun adanya
Tjiptadinata Effendi, 12 juli, 2015