Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Takut Gagal? Jangan Berharap Bisa Sukses

10 Juli 2016   20:25 Diperbarui: 10 Juli 2016   20:48 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ditanya "Siapa yang mau sukses?" Yakinlah bahwa hampir semua orang mau meraih kesuksesan. Sukses itu memiliki arti yang sangat relatif. Karena sesuatu yang dianggap sukses bagi orang lain, bisa jadi bagi kita tak berarti apapun. Begitu juga sebaliknya.sesuatu yang  bagi kita adalah sebuah kesuksesan yang membuat seluruh anggota keluarga kita ikut bangga.bisa saja bagi orang lain tak ada apa apanya.

Sebuah confoh nyata, bagi yang sukses dapat membangun rumah sendiri dari hasil kerja keras selama bertahun fahun tentu msrupakan suatu hal yang patut disyukuri. Bahkan tidak salah bila mengadakan acara Selamatan dengan disi doa dan makan  bersama.

Akan tetapi, mungkin ada orang yang dapat membsngunnya dalam waktu kurang dari setahun.Intinya adalah setiap orang bebas memaknai arti sukses bagi diri masing masing.

Kembali ke Topik

Banyak orang yang terkagum kagum, karena hanya menengok hasil akhir saja dan sama sekali tudak menyimak bagaimsna orang berhssil meraih semuanya itu.

Saya mengambil contoh diri sendiri..Jujur .kami jauuh dari sebutan "kaya" Namun bersyukur kami sudah diberikan kesempatan oleh Tuhan dan sudah msngellingi dunia. Sudah berkunjung ke 5 benua di dunia. Serta the seven wonders of the world. Padahal ada banyak orang yang kaya raya.namun tidak seberuntung kami  berdua.

Meninggalkan Zona Keamanan dan Kenyamanan

Untuk mencapai semuanya itu kami telah meninggalkan zona keamanan dan kenyamanan. Jatuh bangun dan menggalami kegagalan berkali kali

Kami jalani hidup dalam derita dan nestapa serta terhinakan selama tujuh tahun lamanya. Dan butuh empat tahun bagi kami untuk rscovery lahir batin.

Baru sebelas tahun kemudian, kami dapat menikmati hidup layak.hingga diusia tua.

Seandainya saya dan istri tidak berani menanggung resiko gagal dengan tinggalkan zona nyaman dan aman, maka mungkin hingga saat ini saya masih ditemui jualan kelapa dipasar Tansh Kongsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun