Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Memaafkan" Tempatkan Manusia di Peringkat Utama

8 Juli 2016   21:14 Diperbarui: 8 Juli 2016   21:30 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Shutterstock

“Memaafkan “ Adalah Kata Yang Mampu Membuat Manusia Bertahan di Peringkat Utama

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan ,yang paling mulia diantara segala ciptaan Tuhan.Tentu kita semuanya sangat senang dan berbangga diri, karena kita semua adalah termasuk dalam golongan umat manusia. Kalau ada orang yang mempertanyakan ,:" Apakah masih layak,manusia disebutkan sebagai mahluk paling mulia di dunia, setelah berita berita mengerikan tentang prilaku manusia terhadap manusia",kita akan merasa sangat tersingging. 

Akan tetapi ,seharusnya ,menjadi sebuah renungan diri bagi kita semuanya. Bukan untuk membandingkan kita dengan makluk lainnya,seperti tumbuh tumbuhan dan hewan, melainkan sebatas sebuah renungan atau introspeksi diri.  Tulisan ini tidak terkait dengan konteks agama, melainkan manusia ditengok dari sudut kehidupan sosialnya saja.

Dalam Hal Kecantikan

Kalau ditengok dari sudut kecantikan, maka di dunia ini, ada bunga bunga yang memiliki kecantikan dan daya tarik tersendiri.Atau kita tengok sepasang kupu kupu yang cantik sedang terbang di antara bunga ke bunga,mereka juga memiliki kecantikan yang memiliki makna sendiri

Kekuatan

Bila ditinjau dari  sudut kekuatan, bila manusia mampu mengangkat benda yang empat atau lima kali berat tubuhnya, sudah menjadi perhatian dunia. Ditampilkan diberbagai siaran televise dan wajahnya menjadi cover media cetak ,tabloid dan beragam majalah.  Padahal ,kita tidak usah membandingkan dengan kekuatan seekor gajah, cukup membandingkan dengan seekor semut, maka kekuatan manusia tidak ada artinya.Karena seekor semut mampu mengangkat beban sebanyak 50 X  (lima puluh kali ) berat tubuhnya.

Semut  juga menerapkan hidup berbagi, sepanjang hidupnya.Silakan dibuktikan sendiri. Lemparkanlah sebutir beras atau nasi di kerumunan semut. Mereka akan bergotong royong bersama sama mengangkutnya kesarangnya. Selama ini beluk pernah tampak seekor semut mendapatkan makanan dan kemudian secara diam diam menikmatinya sendiri.

Kesetiaan

Saya pernah menangkap seekor burung di rumah putri kami di Mount Saint Thomas dan kemudian saya masukkan kedalam sangkar .Maksudnya mau di perlihatkan kepada cucu kami, bila sudah pulang sekolah. Tapi ternyata pasangannya berteriak teriak dan nekat masuk kedalam rumah. Siap mati ,demi untuk dapat bertemu dengan pasangannya yang ada dalam sangkar.

Tidak tega menengok kesetiaan burung tersebut, maka saya lepaskan pada waktu itu juga. Dan anehnya keesokkan harinya ,sepasang burung ini , datang kembali dan hingga di teras rumah. Mungkin dapat merasakan bahwa saya sama sekali tidak akan menyakiti mereka.

Bahkan teman saya dari Tanah Toraja menceritakan pada saya , bahwa babi jantannya bunuh diri,dengan jalan berlari sekencang kencangnya dan menghantamkan kepalanya ketiang rumah.hingga pecah. Karena betinanya dipotong pada waktu perayaan Natal.

Persahabatan Tulis

Putri kami memelihara anjing turunan Siberian  yang galak dan seekor kucing Persia.jelas kedua makluk ini berbeda bangsa . Namun hingga kini mereka hidup rukun dan damai..Makan sepiring bersama sama dan tidak pernah sekali juga berantem.

Baik gara gara makan,maupun karena alasan lainnya.Padahal  kucing Persia yang bernama Snowy,karena berbulu putih,bagaikan sallu, menurut saya sangat nakal dan sering mengganggu  Franky (nama anjing) yang sedang tidur .Namun sangat mengagumkan ,Franky bisa bersabar terhadap Snowy.

Pengabdian

Berbicara mengenai pengabdian, tidak usah berteori panjang lebar, Kita tengok saja  ayam ,yang  kita pelihara.Setelah besar,maka ia membalas kebaikan kita dengan memberikan telurnya selama berbulan bulan. Begitu juga dengan sapi,setelah dipelihara hingga dewasa,memberikan kita susunya. Namun ketika ayam tidak lagi menghasilkan telur dan sapi tidak lagi memberikan kita susunya, maka mereka dipotong dan dijadikan santapan manusia.

Atau tengok saja nasib seekor kuda atau kerbau.yang sepanjang hidupnya kerja keras untuk manusia. Namun setelah tidak kuat lagi menarik bendi atau membajak sawah,maka mereka dibawa kerumah potong.

Perasaan

Siapa bilang hewan tidak punya perasaan. Pernah baca kisah seekor anjing menyelamatkan tuannya? Atau menunggu bertahun tahun distasiun kereta api, dengan sia sia? Apalagi namanya ,kalau bukan kesetiaan.

Menjaga Anak

Cobalah dekati ayam yang sedang mengeram atau baru saja menetaskan anak anaknya, pasti ia siap menyerang ,demi untuk mempertahankan keselamatan anak anaknya. Apalagi bila mau coba coba mengganggu  seekor anak harimau.

Satu satunya yang menjadi andalan manusia adalah memiliki kesempatan untuk memilh :”memaafkan atau tidak” ,kepada orang yang sudah menyakitinya. Sedangkan  makluk lain ,hanya bereaksi berdasarkan instinknya. Yakni :” disakili,akan balas menyakiti “

Sebuah Renungan

Tulisan ini, tentu tidak secara naïf, membandingkan manusia dengan hewan. Karena sebagai penulis artikel ini, jelas saya berada dipihak manusia.Hanya sebagai sebuah renungan kecil.bahwa kita patut bersyukur ,diberikan kesempatan untuk bisa memilih,yakni :”memaafkan orang yang sudah menyakiti kita “ dan tidak secara serta merta melakukan pembalasan.

Tjiptadinata Effendi/ 8 Juli, 2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun