*Sebuah tulisan ,akan berusia jauh lebih panjang daripada usia Penulisnya.Karena itu jangan sampai tulisan kita ,menjadi warisan yang mempermalukan anak cucu kita kelak, karena menuliskan hal hal yang mencerminkan rasa kebencian dan iri  hati  ,serta hal hal yang menebarkan energi negatif .*
Tulisan Adalah Cermin Jiwa Penulisnya
Apapun yang kita tulis, terbit dari pikiran dan hati .Secara tidak langsung, sebuah tulisan dapat dikatakan cerminan dari kepribadian Penulisnya. Karena buah pemikiran bersifat abtrak dan tidak terjamah oleh indra penglihatan, maupun pendengaran . Namun melalui tulisan, maka orang telah menuangkan  atau menjelmakan apa saja yang ada dipikiran dan hatinya, dalam bentuk tulisan. Maka semakin banyak menulis, berarti semakin banyak jualah seorang Penulis menampilkan dalam bentuk nyata,apa saja yang ada dalam pikiran dan hatinya.
Sekedar contoh, dengan membaca sebuah karya tulis,,maka kita dapat memahami  bahwa Penulisnya dalam kondisi:
Gembira
- Rasa syukur
- Persahabatan
- Kemanusiaan
- Spiritual
- Keinginan berbagi
- Ketulusan
Ada Juga Tulisan Yang Mencerminkan :
- Kesedihan
- Hati yang bergalau
- Kerinduan
- Hasrat hati yang tak teraih
- Kehampaan diri
- Merasa tercampakkan
- Keputusasaan
Serta Tulisan Yang Menampilkan Kekerdilan Jiwa
- Bernafaskan kebencian
- Iri hati
- Tidak bersahabat
- Menuduh siapapun
- Merasa diri paling benar
- Merasa semua orang memusuhi dirinya
Tulisan ini,jelas bukanlah sebuah hasil penelitian yang bersifat ilmiah,melainkan sebatas merupakan sebuah sudut pandang dari seorang warga biasa. Yang sedang berusaha untuk menjadi seorang Penulis yang baik ,dengan mencoba menuliskan hal hal yang mungkin ada manfaatnya bagi orang lain, Setidaknya ada :informasi ,intpirasi ,motivasi ,serta padangan dari beragam falsafah hidup,yang ditulis dengan gaya tersendiri, berdasarkan pengalaman pribadi ,maupun pengalaman orang lain.Â
Membuka Diri Untuk Saran dan Koreksi
Sebagai orang yang masih terus belajar, tentu jalan terbaik adalah membuka diri untuk menerima saran dan koreksi dari siapapun yang membaca tulisna kita,Karena dengan demikian, kita dapat menata dan memperbaiki tulisan kita ,sehingga semakin hari semakin tertata .Baik dari sudut tata bahasa,maupun dari segi cara mengekspresikan apa yang terkandung dalam pikiran dan hati.
Menuliskan hal hal yang memang merupakan ungkapan hati,walaupun mungkin saja tulisan kita tidak menjadi top hits. Karena kalau berusaha untuk meniru gaya orang lain, hanya untuk mendapatkan rating tinggi,akan berakibatkan semakin jauhnya kita dari proses pembelajaran diri.Â
Tulisan ini hanyalah merupakan sebuah sudut pandang dari seorang netizen, yang jauh dari maksud menggurui, karena masih terus dalam proses belajar ,menata diri, untuk menjadi seorang Penulis yang baik. Walaupun tulisan kita tidak bagus bagus amat,tapi setidaknya tidak jelek jelek banget.Itu saja sudah merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Setidaknya dengan jalan menulis dan mempublished hasil karya, kita sudah mengaplikasikan hidup berbagi kepada orang banyak.
Dan yang tak kurang pentingnya, apapun yang kita tulis dan postingkan, akan menjadi abadi dan kenangan bagi anak cucu dan keluarga kita. Karena sebuah tulisan yang di published, akan berusia jauh lebih panjang daripada usia Penulisnya sendiri.. Karena itu ,berusaha untuk senantiasa menuliskan hal hal yang tidak akan mempermalukan anak cucu kita kelak, dengan menjauhkan diri, dari tulisan yang menyiratkan kebencian dan prilaku yang tidak patut ditampilkan.
Bukan hanya untuk menjaga kehormatan diri pribadi, tetapi sekaligus menjaga dan melindungi anak cucu serta keluarga,dengan tidak meninggalkan warisan berupa tulisan yang akan mempermalukan mereka seumur hidup.
Tjiptadinata Effendi / 02 Juli, 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H