Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pikiran Mendahului Realita

29 Juni 2016   08:29 Diperbarui: 29 Juni 2016   08:49 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebaliknya bila orang mampu menyadari bahwa sesungguhnya nasib itu ada ditangan masing masing,maka affirmasi  atau ramalannya dapat diubah.

Baik atau Buruk Tergantung Pada Apa Yang Kita Pikirkan

Sesungguhnya nasib diri kita,tergantung pada pikiran kita, Bila orang berpikir yang buruk buruk tentang dirinya,maka hal itupun akan terjadi.Tapi bila orang memiliki keyakinan dan  terus menerus berpikir positif tentang dirinya,maka hal itupun akan terwujud..Oleh karena itu perlu selalu  mawas diri,untuk jangan pernah membiarkan pikiran negatif mengendap dalam diri kita, 

Seperti misalnya:

  • saya memang bernasib sial'
  • sudah suratan hidup saya jadi kuli,mau apa lagi
  • sukses itu omong kosong
  • saya bukan sarjana, jadi harus tahu diri
  • saya bukan tipe orang sukses
  • sudah berusaha,tapi gagal terus
  • mau apa lagi ,kalau nasib sudah begini

Berhentilah melecehkan dan merendahkan diri sendiri. Hargailah diri kita,Bangun dan melangkahlah dengan penuh rasa percaya diri,bahwa nasib itu ada ditangan kita, Jangan lupa ,meratapi nasib tidak akan mengubah apapun

Berhentilah meratap,stop keluh kesah,bangun dan melangkahlah.Masa depan ada ditangan kita, Dipundak kita,tidak hanya menyandang nasib pribadi,tapi juga nasib anak anak dan istri kita.Bila kelak mereka hidup sengasara,maka itu adalah dosa kita. 

Sesungguhnya setiap orang adalah perancang nasib dirinya sendiri.Baik ataupun buruk ,adalah tergantung pada pikiran yang dibiarkan mengendap dalam diri kita. Jadilah peramal yang baik bagi diri sendiri.

Tjiptadinata Effendi/ 29 Juni, 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun