Menikmati Hidup Santai
Di Indonesia, Â nyonya rumah tidak perlu mengepel lantai, membersihkan toilet dan berbelanjar di pasar becek, karena ada pembantu dan kalau melakukan perjalanan jauh, ayah ibu dan anak-anak dapat menikmati perjalanan, sambil mengemil karena ada sopir pribadi.Â
Bagi orang Australia, hal ini adalah sesuatu yang mustahil dapat dirasakan, kecuali naik bus. Sehabis lelah setelah sepanjang hari keluar kota, mereka masih harus membersihkan kendaraan dan mengangkat semua barang kedalam rumah karena tidak ada pembantu.
Begitu juga kalau ke bandara harus angkat koper masing-masing, karena tidak ada portir disini. Untuk sewa trolly saja harus bayar 4 dolar atau 40 ribu rupiah. Masuk ke hotel juga, tidak bisa bergaya seperti di Indonesia. Begitu turun dari taksi, maka ada petugas hotel yang menjemput dan mengangkatkan serta mengantarkan koper hingga ke kamar. Paling kita kasih tips 20 ribu rupiah. Kalau di seluruh Australia, jangan  harap bisa berlagak jadi boss karena tidak bakalan ada yang  datang mengangkatkan koper dan barang bawaan lainnya.
Tulisan yang tampak sepele ini sesungguhnya mengandung sebuah pesan moral, bahwa ada begitu banyak fasilitas yang dapat diraih oleh orang Indonesia untuk menikmati hidupnya. Orang Australia walaupun kaya, tidak akan pernah merasakan kenikmatan hidup seperti di Indonesia.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya, setidaknya melambungkan rasa syukur bahwa di Indonesia, orang bisa jadi raja kecil dirumahnya karena bisa gaji pembantu, sopir pribadi, tukang kebun, bahkan baby sitter..Bagi yang punya uang cukup,Indonesia adalah sebuah taman firdaus..
Western Australia, 27 Juni 2016
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI