Ornamen yang beraneka warna dan merupakan latar belakang dari altar,tampak masih dalam bentuk aslinya. Begitu juga ,kayu yang menopang tempat air, sebelum masuk kedalam gereja, juga masih tampak kokoh dan bergaya kuno.Sebagian dari plafond bangunan ini ,disanggah dengan kayu yang berukiran sangat indah dan tampak terpelihara secara apik. Bangku bangku untuk berdoa tampak kokoh dan terbuat dari kayu pilihan.Â
Sepintas saya hanya menengok secara phisik, ada kesamaan antara Gereja Ayam di Jakarta dan Gereja Ayam disini, karena dipuncak bangunan ada patung ayam dan didalam gereja ada jam kuno. Tapi saya tidak berani mengambil kesimpulan bahwa Gereja Ayam disini, menganut paham yang sama dengan Gereja Protestan atau Gereja Ayam di  Pasar Baru – Jakarta.
Hanya sekedar memberikan gambaran ,apa yang tampak dibangunan phisik saja. Baik gereja yang dibangun di Pasar Baru Jakarta dan Wesley Uniting Church disini, sama sama dibangun pada abad ke 19 ,namun perawatannya, tampak amat jauh berbeda. Saya tidak tahu, apakah Gereja Ayam di Jakarta, juga termasuk dalam salah satu heritage building atau tidak. Karena didalam gereja yang sudah berusia lebih dari satu abad itu, terdapat Alkitab kuno dan lonceng, yang konon hanya terdapat dua di dunia ini.
Setidaknya dengan membaca artikel ini dan memperhatikan gambar bagunan kuno ini, dapat menginspirasi Pemerintah Indonesia, untuk juga melindungi dan merawat gedung gedung bersejarah yang ada di negeri kita. Karena gedung tersebut adalah warisan bagi anak cucu, yang tidak ternilai .
Ditulis di William Street, Perth, 21 Juni, 2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H