Alasan yang sering dikedepankan adalah bahwa aturan di Indonesia tidak mengizinkan anak-anak di bawah umur untuk bekerja. Di samping itu alasan lain adalah ”pengusaha tidak mau menerima pekerja paruh waktu”. Seandainya memang alasan itu benar, bukan berarti semua jalan sudah tertutup. Karena pengertian ”berkerja” tidak musti jadi orang kantoran. Bisa mulai dengan usaha kecil kecilan, jualan pulsa, jualan online, buka toko buku bekas dirumah. bengkel sepeda motor, bengkel cuci motor, jualan pakaian jadi dan masih banyak lagi.
Tidak butuh modal banyak, karena barang barang bisa dikonsinyasi, yang artinya bila terjual, uangnya dibayar dan bila tidak laku, barangnya dikembalikan. Jangan lupa, tidak satu jalan menuju ke Roma. Prinsipnya mau berusaha dan kerja keras atau tidak? Kalau jawabannya ragu, maka ada seribu alasan untuk mencari pembenaran diri. Akibatnya, tetaplah sampai menikah dibiayai oleh orang tua.
Hidup adalah sebuah pilihan dan setiap orang tentu berhak menentukan jalan hidupnya masing masing, Artikel ini hanya bermaksud mengajak kita semua, terutama kaum muda untuk introspeksi diri. Silakan memilih yang terbaik. Namun jangan lupa, pilihan kita akan menjadi masa depan kita.
Iluka, 11 Juni, 2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H