Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bisnis Rumput Sintetis Menjanjikan

6 Juni 2016   21:07 Diperbarui: 7 Juni 2016   09:58 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis Rumput Sintetis Ngetren di Australia

Dalam dua tahun belakangan ini, bisnis rumput sintetis cukup ngetren  di Australia, terutama di daerah permukiman yang rumahnya memiliki pekarangan yang cukup luas. Tentu ada faktor-faktor yang mendorong warga untuk beralih dari rumput alami, yang gampang diperoleh di Australia ini, dengan menggantikannya dengan rumput sintetis. Padahal, harga rumput sintetis ini tidak murah, yakni berkisar antara 20 dolar per meter persegi atau kalau dirupiahkan sekitar Rp200.000,00 per meter perseginya. Rata-rata luas pekarangan warga yang tinggal di pinggiran kota, antara 100 hingga 200 meter persegi. Jadi, pengeluaran untuk memasang rumput sintetis ini akan mengeluarkan biaya lumayan besar.

naskah-rumput-57558175f07a61370823c828.jpg
naskah-rumput-57558175f07a61370823c828.jpg
Alasan  Warga

Upah memotong rumput tidak murah. Satu jam 25 -30 dolar sehingga kalau dibutuhkan waktu sekitar 2 jam saja, sudah harus ada pengeluaran sebesar 50 -60 dolar. Ini baru pekarangan rumah, sementara rumput yang berada di luar pekarangan warga adalah urusan dari pemilik rumah, bukan urusan pemerintah walaupun tanah bukan milik dari yang empunya rumah.

Bila pekarangan atau tanah kosong dibiarkan bertumbuhan semak belukar, warga akan didenda 200 dolar. Kalau dipasang batako atau sejenis itu memang halaman rumah tampak bersih, tapi kesannya gersang. Maka banyak yang memilih mengganti rumput asli dengan rumput sintetis.

Keuntungan Pemborong  Cukup Menggiurkan

Keuntungan dari pemborong yang kerjanya mengganti rumput alami dengan rumput sintetis ini cukup menggiurkan karena rumput sintetis yang dibeli dalam jumlah banyak mendapatkan diskon sampai 50 persen dari harga jual. Ketika dipasarkan, si pemborong masih menambahkan ongkos untuk melakukan eksterior desain, yakni mendesain tata letak rumput sintetis sehingga tampak seakan asli. Di samping itu, sambungan tidak boleh kentara, sementara air hujan tetap bisa diserap tanah. Jadi, bila hujan lebat, air tidak tergenang di rumput sintetis.

Dari rata-rata setiap pekarangan rumah, dari total pembayaran sekitar 20.000 dolar, pemborong mendapatkan keuntungan bersih sekitar 3.000 dolar minimal atau senilai Rp30 juta. Hal ini sudah diperhitungkan pengeluaran upah yang memasangnya dan potongan-potongan rumput sintetis yang tidak terpakai pada waktu itu. Padahal, kelebihan ini sesungguhnya tidak terbuang karena dapat digunakan pada pemasangan di rumah berikutnya.

Pekarangan dengan rumput sintetis tampak rapi, apik, dan bersih dan bisa tahan bertahun-tahun/semua foto dokumentasi pribadi
Pekarangan dengan rumput sintetis tampak rapi, apik, dan bersih dan bisa tahan bertahun-tahun/semua foto dokumentasi pribadi
Berapa Banyak Orderan Tiap Bulan?

"Hmm not too much, around 5 to 10 in a month," jawab Jack, santai. Seandainya rata-rata 5 rumah yang diganti rumputnya, berarti dalam sebulan Jack dapat keuntungan sekitar 15 .000 dolar atau Rp150 juta. Lumayan kan? 

Mengapa bisa keuntungan yang lumayan besarnya? Karena tidak ada harga patokan rumput sintetis, Bila dibeli dalam jumlah banyak bisa dapat diskon hingga hampir separuh harga pasaran, Kemudian untuk mengerjakan tidak rumit, yang penting jangan sampai salah mengukur dan jangan salah memotong, Tidak perlu ijazah insinyur atau ijazah eksterior desain untuk menggeluti bisnis ini, Siapa pun bisa, yang penting jeli dalam ukur-mengukur dan sedkit memahami dalam mendesain letak rumput sehingga sambungannya jangan sampai menonjol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun