Inilah Potret Festival Western Australia Day
Hari ini tanggal 6 Juni, 2016 merupakan puncak acara long weekend bagi warga Australia Barat yang dirayakan secara sangat meriah dalam Festival WA DAY. Mengambil lokasi di Elisabeth Quay, yang memang merupakan tempat yang sangat serasi untuk acara akbar ini. Selain dari sarana yang memang sudah ada disana, masih ada Bell Tower yang merupakan daya tarik tersendiri.
Kami berdua naik kereta api dari Joondalup train station dan berhenti di Stasiun Perth. Dari sini hanya membutuhkan waktu satu dua menit dengan kereta api untuk dapat tiba di lokasi. Karena pada perhentian pertama di stasiun Esplanade yang kini sudah berganti nama menjadi Elisabeth Station, kami sudah turun dari kereta api.
Hari ini ada begitu banyak acara yang diselenggarakan di lokasi ini, antara lain:
- Festival live music
- Beragam kompetisi bagi anak anak
- Door price dengan hadiah berlayar bersama pasangan
- Ada kesempatan menikmati pemandangan Swan River dengan Ferri
- Menikmati pop corn hangat dikedinginan udara di musim dingin
- Bagi bagi kembang gula bagi anak anak
- Lomba mewarnai
- Lomba ketangkasan Lego
- Tennis meja
- kompetisi merancang masa depan
- dan lain lain
Kami dapat info tentang festival ini dari sahabat kami bu Fey Down yang adalah seorang Kompasianer yang cukup dikenal dengan tulisan khusus tentang scammer, yang mendapatkan penghargaan pada waktu acara Kompasianival tahun 2014.
Namun pada waktu kami tiba dan mencoba menghubungi via What’s App belum ada jawaban. Maka kami manfaatkan jalan keliing Elisabeth Quay Square sambil menikmati popcorn hangat yang disediakan secara gratis oleh panitia. Malah kami ikut dalam doorprize berupa naik Cruise bersama pasangan dengan hanya mengisi formulir yang disediakan.
Sambil menunggu acara dimulai, kami tengok ada ferry yang sedang parkir di dermaga. Saya bertanya berapa sih biayanya? Jawabannya ”Anda berdua langsung saja naik ke kapal dan kemudian gesek (tag on) kartu Transperth, tidak ada biaya apapun.”
Wah, dapat pesiar menikmati pemandangan Swan River secara gratis, ya tentu saja tidak kami sia-siakan. Malahan seandainya harus bayar, kami juga pasti akan naik karena belum pernah coba keliling di Swan River ini.
Tempat duduk yang lapang dan empuk, membuat kami bisa bersantai sambil bersandar. Karena udara cukup dingin, maka tangan saya sudah merogoh kantong, untuk mengambil coklat. Tapi tiba-tiba mata saya tertumpu pada tulisan ”no drink or eat“. Maka coklat yang tadinya sudah siap-siap disantap, dimasukkan kembali kedalam kantong jaket.
Beruntung kami naik lebih awal, karena beberapa menit kemudian antrian panjaaaang sekali. Kami mengambil tempat di paling depan, sehingga dapat dengan bebas menikmati pemandangan dan sekaligus jepret sana jepret sini.
Menengok persiapan panitia, sungguh sangat mengagumkan. Disamping persediaan popcorn, kembang gula dan pensil warna yang dibagikan pada ratusan anak-anak yang lebih dari cukup, juga terlihat toilet mobile belasan unit, selain dari yang sudah permanen. Sehingga pengunjung tidak usah antrian lama-lama untuk menunggu giliran.
Tak kurang yang membuat kita berdecak kagum adalah kesadaran dari para pengunjung. Tak tampak sepotong sampah pun tercecer di sepanjang lokasi. Setiap pengunjung begitu peduli pada kebersihan lingkungan, sehingga bila ada sepotong sampah bekas balon pecah dari anak-anak, mereka dengan rela membuangkannya di tempat sampah, walaupun bukan dilakukan oleh anak-anak mereka.
Kendati pensil warna, ballpoint warna warni, kembang gula, popcorn, balon dan aneka souvenir kecil lainnya dibagikan cuma-cuma, tak tampak ada yang berdesakan-desakan, apalagi sampai rebutan termasuk anak-anak. Dan panitia selalu mengucapkan terima kasih, setiap kali ada pengunjung yang mengambil popcorn, kembang gula dan lainnya, seakan mereka berterima kasih ada yang mau memenuhi tawaran dan ajakkan mereka.
Ada food court dadakan yang disediakan oleh panitia berupa, hamburger atau cheese burger dan makanan cepat saji lainnya dengan harga yang berkisar 2 -4 dolar. Biasanya ditempat tempat dimana ada festival, harga makanan bisa dua kali lipat, namun tidak dalam arena WA Day ini.
Bahkan ada restoran Indian food yang boleh makan sepuasnya dan bayar seiklasnya. Namun karena kami sudah sarapan kenyang dari rumah ditambah dengan popcorn dan makanan kecil lainnya tidak sempat menikmati masakan India tersebut.
Menjelang siang, hujan mulai turun. Walaupun tempat berteduh lebih dari cukup, namun kami memilih untuk meninggalkan lokasi, mengingat udara semakin dingin merasuk ke tulang sumsum. Harapan untuk minum kopi bareng dengan bu Fey Down tidak jadi terlaksana, beliau terlambat datang karena ada sesuatu keperluan.
Hari ini kami dapat menikmati Festival Western Australia Day, sambil pesiar dengan Ferry mengelilingi Swan River dengan gratis. Tentu saja, kenangan indah ini bukan karena gratisnya, namun banyak hal yang membuat kami berdecak kagum atas kesiapan panitia. Apalagi ditambah dengan kesadaran seluruh pengunjung menjaga kebersihan bersama dan saling menyapa dengan senyum hangat. Semakin mengentalkan kenangan atas kunjungan ke arena festival WA Day ini.
Elisabeth Quay Square, 6 Juni, 2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H