keterangan foto: bagi seorang anak, apa yang ditengok dan dirasakannya, akan jauh lebih bermakna daripada seratus kotbah tentang arti dan makna kemiskinan dan hidup berbagi. Karena itu sesekali perlu anak anak diajak tengok langsung kondisi  orang yang hidup dalam kemelaratan, Sehingga mereka memahami bahwa dalam gubuk itu ada kehidupan anak anak manusia yang sama seperti dirinya. /semua foto adalah dokumentasi pribadi
Gimana  Cara Didik Anak Agar Tahu Apa Artinya Hidup Berbagi?
Mengajarkan anak anak kita sedini mungkin memahami ,bahwa hidup itu adalah  untuk berbagi,tentu saja patut diapresiasi. Tetapi sesungguhnya,kita semua memahami,bahwa bagi seorang anak sebuah contoh keteladanan adalah jauh lebih bermanfaat daripada seratus nasihat ataupun kotbah.
Karena itu, cara paling efektif, agar anak anak kita, memahami bahwa diluar sana,masih banyak anak anak sebaya mereka yang hidupnya terlantar. Masih banyak yang tinggal di gubuk ,bahkan di bawah kolong jembatan.
Sesekali ajaklah keluarga kita untuk mengunjungi gubuk gubuk orang miskin. Toh tidak harus membawa sejumlah barang barang berharga. Bagi saudara kita yang sedang hidup dalam keterpurukan , sekardus mie instant atau sekarung kecil beras,sudah akan sangat disyukuri oleh mereka.
Untuk berkunjung kesana ,tidak usah sampai keluar kota,karena ada disekeliling kita. Hanya selama ini kehidupan mereka terluput dari perhatian orang banyak dan mungkin juga luput dari perhatian kita.Banyak hal yang dapat dipetik manfaatnya dalam setiap kunjungan kita ke lokasi potret kemiskinan ,antara lain :
- menghentikan  sifat suka berkeluh kesah
- mengajari anak anak dan keluarga untuk hidup berhemat
- membuka mata hati ,untuk tahu hidup berbagi
- menjauhkan diri dari kesombongan
- memahami perasaan orang yang hdiup dalam lumpur kemiskinan
Kunjungan Rohani. ,memang sengaja ditulis tanpa tanda petik “.karena memang memiliki makna tunggal. Yakni  kunjungan atau perjalanan untuk menata hati dan jiwa. Berkunjung kedaerah pemukiman kumuh,masuk kelorong lorong atau bahkan dibantaran sungai yang selama ini tak tersentuh oleh perhatian masyarakat. Apalagi oleh para pejabat. Dibawah kolong dan dibalik  kardus bekas ,ada kehidupan anak anak manusia,yang sesungguhnya sederajat dengan kita,namun garis telapak tangan telah menghantarkan mereka hidup dan bernafas di kolong kumuh.