Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masih Kuliah di Usia 74 Tahun, Mengapa Tidak?

31 Mei 2016   15:03 Diperbarui: 31 Mei 2016   15:09 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk apa? Jelas bukan lagi untuk mencari sertifikat. Karena diusia pensiun, sertifikat sudah tidak lagi memiliki: ” selling point”, seperti halnya ketika masih muda, yang dapat digunakan untuk sarana promosi diri. Untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dalam perusahaan atau setidaknya mendapatkan tambahan gaji. Bagi yang berprofesi guru, untuk mendapatkan sertifikasi guru. Kesemuanya bermuara pada upaya untuk meningkatkan income.

Namun diusia pensiun, kita belajar untuk:

  1. Mencegah kepikunan
  2. Memotivasi diri untuk tetap aktif belajar
  3. Menjadi contoh bagi anak cucu dan orang banyak
  4. Menjaga agar semangat hidup tetap menyala
  5. menjaga agar kita tetap dihargai lingkungan 

Karena tujuannya bukan mendapatkan sertifikat atau ijazah,maka tentu tidak harus mengeluarkan dana yang banyak untuk belajar online ,Ada banyak kuliah online yang ditawarkan di internet dan kita tinggal memilih salah satunya. Mau yang  full gratis atau memilih membayar ala kadarnya. Walaupun mungkin universitas online dimana kita belajar, nilai nilai yang diberikan, tidak terakreditasi, tidak menjadi masalah sama sekali. Intinya yang penting ada kesempatan untuk belajar secara rutin, kendati hanya via online.

Kesiapan Materi dan Mental  Perlu Dipersiapkan  Sejak Dini
Diperkirakan jumlah warga yang mencapai usia diatas 60, di tahun 2016 ini akan meningkat menjadi lebih dari 10 persen total penduduk Indonesia. Dengan kata lain mencapai lebih dari 25 juta orang. Namun meningkatnya jumlah penduduk di tingkat ini harus diwaspadai agar keberadaan komunitas ini mampu menjadi manusia yang mandiri tanpa membebani anak dan cucu.

Melihat pada kenyataan yang ada di sekeliling kita, umumnya dalam tiap rumah ada 1 atau 2 orang tua yang berusia lanjut. Namun tidak jarang kita menemui kondisi yang memprihatinkan, dimana para penduduk senior ini, keberadaannya menjadi beban bagi keluarga. Karena sakit dan tidak mampu mengurus diri sendiri. Karena itu perlu sejak dari usia muda, orang mempersiapkan hari tua yang mandiri. Karena kesiapan materi dan mental tidak mungkin secara mendadak dapat diraih.

Penyebab Orang Cepat Menjadi Tua

Tentunya tidak dapat dipungkiri,bahwa seiring dengan bertambahnya usia, maka proses alami akan terus mengalir. Suka atau tidak, rambut akan mulai memutih dan tenaga akan semakin berkurang. Dalam banyak hal kita tidak lagi setangguh sewaktu masih muda. Namun ada satu hal yang tetap bisa dipertahankan adalah menjaga agar daya pikir kita tetap jernih dan tidak mengalami distorsi perjalanan waktu.Untuk meraih semuanya,tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu upaya dan kerja keras dan salah satunya adalah jangan pernah berhenti belajar.

Hal yang kelihatan sangat sepele, tapi menentukan hidup kita, akan menjadi manusia yang mandiri atau sebaliknya jadi beban bagi keluarga. Faktor merasa tua ini bisa datang dari dalam diri sendiri, tapi lebih sering karena pengaruh lingkungan dimana ia berada. Karena senantiasa diperlakukan sebagai orang tak berdaya, seperti yang menjadi istilah di negara tetangga kita: ”Orang-orang tua tak berdaya”, memberikan handil terbesar dalam mendorong seseorang merasa menjadi tua.

Namun bila anak cucu dan orang sekeliling kita menyaksikan bahwa diri kita bukanlah tipe orang tua yang patut dikasihani,maka secara alami ,mereka akan  memperlakukan kita dengan rasa hormat. Buktikan pada dunia, kendati usia sudah memasuki tahun  ke 74, diri kita bukan manula atau orang tua yang tinggal menunggu malam tiba.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya ,untuk menyemangati yang masih muda.Jangan mau kalah dengan kakek kakek .Percayalah, tidak ada kata: ”terlalu  tua” untuk tetap belajar. Jangan lupa, sekali lagi: ”Belajarlah sejak dari buaian hingga…………..”

Iluka, musim dingin, 31 Mei, 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun