Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak-anak Berada di Sekolah 12 Jam Sehari, Baik atau Tidak?

29 Mei 2016   17:00 Diperbarui: 3 Juni 2016   11:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber berita dan gambar: Sunday Times terbitan hari ini tanggal 29 Mei. 2016 di Perth

Anak Berada Disekolah 12 Jam Sehari  Baik atau Buruk?

Anak  anak dijemput  oleh bus sekolah jam 6.45 pagi dan diantarkan kerumah sekolah. Kemudian baru jam 7 .00 malam baru diantarkan kembali kerumah masing masing. Baik atau buruk?

Nah,tentu saja jawabanya bisa berbeda,tergantung situasi dan kondisi dari orang tua murid. Bagi mereka yang hanya salah satu dari orang tua saja yang bekerja atau mungkin ada pembantu dirumah yang dapat membantu ,tentu jawabannya adalah lebih  baik anak  kesekolah seperti biasa pagi hari dan siang sudah kembali lagi kerumah.

Beda Kondisi Beda Kebutuhan

Kebanyakan pasangan suami istri di Australia bekerja  sejak dari pagi  dan baru pulang sore harinya. Dan di Australia, tidak ada yang namanya Pembantu Rumah Tangga.  Karena itu,bagi yang kedua orang tua bekerja,maka  anak anak diantarkan kesekolah dan baru pulang sore harinya. Kalau anak masih kecil dan belum usia sekolah diantarkan ke Pre School,yang biayanya tidak murah.

 Bila sudah memasuki  sekolah menengah ,maka rata rata mereka kesekolah sendirian.tidak diatarkan lagi oleh orang tua. Bisa berjalan kaki,kalau rumah mereka tidak jauh dari sekolah atau memilih naik bus sekolah.

Presbyterian Ladies College di Perth

Sekolah khusus puteri ,bukan hanya ada di Indonesia. Di Australia juga ada beberapa sekolah khusus untuk siswi wanita. Salah satunya adalah Presbyterian Ladies College yang berlokasi di Perth. Yang merencanakan membangun gedung khusus,dengan fasilitas lengkap. Yakni terdiri dari ruang kelas untuk belajar,ruang untuk pemeriksaan kesehatan dan ruang untuk refreshing. 

Rencananya gedung yang  jadwalkan siap pada tahun 2017 ini, akan dimanfaatkan untuk menerima murid murid khusus. Anak anak ini akan dijemput oleh bus sekolah pada jam 6.45 pagi dari rumah masing masing dan diantarkan kesekolah. Disini semua keperluan belajar dan mengajar, pemeriksaan kesehatan dan refreshing sudah di persiapkan. Baru jam 7.00 malam anak anak akan diantarkan kembali kerumah mereka masing masing,

Dengan pemikiran ,bahwa anak anak ini akan lebih aman berada di sekolah ,ketimbang sendirian dirumah. Sekaligus disekolah mereka memiliki teman teman belajar dan bermain sepanjang hari. Makan dan minum yang dijaga oleh ahlinya, sehingga mereka pulang untuk bertemu orang tua dan kemudian tidur.

Didukung oleh Banyak Kalangan

Rencana ini ternyata mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat ,terutama para orang tua,yang selama ini kelabakan memikirkan  tentang anak anak mereka yang tinggal sendirian dirumah, sementara mereka belum pulang kerja..Salah satunya adalah Nyonya Tammy Eduards, seorang Psikolog terkenal ,yang gambarnya terposting.

Kepala Sekolah, Kate Hadwen mengatakan,tujuannya adalah untuk membantu orang tua yang harus bekerja keduanya.

Antara lain:’ I fundamentally believe  we’re an organization eventually supporting women in workforce,we should be enabling our parents to actually work” katanya.

Memilih Yang Terbaik Bagi Anak

Karena secara  langsung kami ikut terlibat ,sejak proses cucu cucu kami masuk di Pre-school,Pirmary School dan hingga kini mereka sudah di High School,dapat merasakan  kegamangan para orang tua ,meninggalkan anak anak mereka sendiri  dirumah, sepulang dari sekolah. Karena putri dan mantu kami juga keduanya bekerja. Maka anak anak sepulang dari sekolah jam 3.00 sore,tidak langsung pulang kerumah, tapi ke tempat Gymnastic, menari, ballet ,piano atau kelas music. Baru jam 7.00 malam mereka dijemput untuk kembali kerumah .

Kalau mereka pulang kerumah siang hari  dan dirumah tidak ada siapa siapa yang dapat diajak bermain, maka satu satunya kegiatan mereka adalah main games. Hal inilah yang paling dihindarkan oleh rata rata orang tua di Australia. Karena dengan main games, mereka akan secara sia sia menghabiskan usia remajanya. Oleh karena itu, pilihan terbaik dalam kondisi ini adalah memberikan jadiwal padat bagi anak anak mereka. Dan ternyata anak anak sangat menikmatinya,Malahan ketika hujan lebat atau mereka lagi kurang sehat dan disuruh tinggal dirumah, mereka tidak mau. Karena bagi mereka berada di sekolah, ditempat latihan menari,gymnastic atau tennis adalah waktu waktu yang sangat mereka tunggu,Karena disana ada teman untuk bermain.

Karena itu bila kita berkeliling sepanjang perjalanan dikota,tidak akan menengok ada anak anak yang berkeliaran dijalan.Mereka sibuk untuk mempersiapkan diri..Baik untuk ikut kompetisi renang.gymnastic, menari, ballet atau music.

Tulisan ini hanya sebagai masukan bagi  para pendidik di Indonesia, apakah memang hal ini baik diterapkan atau tidak?

Iluka, 29 Mei, 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun