Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak-anak Berada di Sekolah 12 Jam Sehari, Baik atau Tidak?

29 Mei 2016   17:00 Diperbarui: 3 Juni 2016   11:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana ini ternyata mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat ,terutama para orang tua,yang selama ini kelabakan memikirkan  tentang anak anak mereka yang tinggal sendirian dirumah, sementara mereka belum pulang kerja..Salah satunya adalah Nyonya Tammy Eduards, seorang Psikolog terkenal ,yang gambarnya terposting.

Kepala Sekolah, Kate Hadwen mengatakan,tujuannya adalah untuk membantu orang tua yang harus bekerja keduanya.

Antara lain:’ I fundamentally believe  we’re an organization eventually supporting women in workforce,we should be enabling our parents to actually work” katanya.

Memilih Yang Terbaik Bagi Anak

Karena secara  langsung kami ikut terlibat ,sejak proses cucu cucu kami masuk di Pre-school,Pirmary School dan hingga kini mereka sudah di High School,dapat merasakan  kegamangan para orang tua ,meninggalkan anak anak mereka sendiri  dirumah, sepulang dari sekolah. Karena putri dan mantu kami juga keduanya bekerja. Maka anak anak sepulang dari sekolah jam 3.00 sore,tidak langsung pulang kerumah, tapi ke tempat Gymnastic, menari, ballet ,piano atau kelas music. Baru jam 7.00 malam mereka dijemput untuk kembali kerumah .

Kalau mereka pulang kerumah siang hari  dan dirumah tidak ada siapa siapa yang dapat diajak bermain, maka satu satunya kegiatan mereka adalah main games. Hal inilah yang paling dihindarkan oleh rata rata orang tua di Australia. Karena dengan main games, mereka akan secara sia sia menghabiskan usia remajanya. Oleh karena itu, pilihan terbaik dalam kondisi ini adalah memberikan jadiwal padat bagi anak anak mereka. Dan ternyata anak anak sangat menikmatinya,Malahan ketika hujan lebat atau mereka lagi kurang sehat dan disuruh tinggal dirumah, mereka tidak mau. Karena bagi mereka berada di sekolah, ditempat latihan menari,gymnastic atau tennis adalah waktu waktu yang sangat mereka tunggu,Karena disana ada teman untuk bermain.

Karena itu bila kita berkeliling sepanjang perjalanan dikota,tidak akan menengok ada anak anak yang berkeliaran dijalan.Mereka sibuk untuk mempersiapkan diri..Baik untuk ikut kompetisi renang.gymnastic, menari, ballet atau music.

Tulisan ini hanya sebagai masukan bagi  para pendidik di Indonesia, apakah memang hal ini baik diterapkan atau tidak?

Iluka, 29 Mei, 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun