Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Universitas Terbuka, Dimana Tidak Ada Ujian Ulangan

20 Mei 2016   19:59 Diperbarui: 20 Mei 2016   20:09 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Terbuka ,Dimana Tidak Ada Ujian Ulang

Universitas ini merupakan universitas terbuka .Tidak perlu mendaftar dan tidak ada kewajiban membayar apapun. Bersifat multidimensional.artinya semua orang wajib ikut belajar di Universitas ini. Apapun jabatannya ,kaya atau miskin ,pintar ataupun belum pintar.Semua mendapatkan kesempatan yang sama.

Kuliah berlangsung seumur hidup. Tidak ada batasan jam dan tidak ada batasan ruang ,gerak dan waktu.

Mata pelajaran  meliputi :

Agama

Penilaian tentang agama bukan berdasarkan KTP ,karena agama yang tertulis di KTP bisa dibuat oleh siapapun dan tidak mencerminkan yang sesungguhnya. Penilaian adalah pada prilaku dan sikap mental  yang ditampilkan dalam keseharian. Baik dalam bertutur kata, menulis ataupun berkomentar. Sekalipun di KTP tertulis  pekerjaan :Guru Agama ,namun bukan disana letaknya nilai yang sesungguhnya. Melainkan dari prilaku yang ditampilkan.Kasih sayang yang diperlihatkan dan dapat dirasakan orang banyak .

Tidak boleh ada sekat yang membatasi, Karena agama bersifat universal. Tidak dikuasai oleh satu suku bangsa di dunia ini. Agama mengajarkan tentang kasih yang tulus.Oleh karena itu bila ada yang tebar kebencian, sudah dapat dipastikan bahwa ia bukan pemeluk agama yang benar. Hanya menggunakan agama ,sebagai topeng diri. Hal ini tidak merujuk pada agama tertentu, melainkan berlaku universal ,yakni agama apapun yang ada di dunia ini.

Falsafah

Falafah adalah tuntunan atau arah perjalanan hidup,kemana akan dibawa langkah langkah kita ,menempuh perjalanan jauh,berpuluh puluh tahun lamanya, Manusia yang hidup tanpa memiliki falsafah hidup adalah bagaikan perahu berlayar disamudra,tanpa kompas penunjuk arah .Sudah dapat diramalkan akan berakhir secara tragis.

Falsafah hidup yang sesungguhnya adalah  yang mengajarkan manusia untuk menerapkan hidup berbagi, bahwa hidup menjadi bernilai bila ada manfaatnya bagi orang lain. Manusia yang hidup menyendiri dan hanya mementingkan diri sendiri, jelas adalah manusia yang tidak mengunakan kompas dalam berlayar.

Ekonomi

Manusia membutuhkan makan untuk kelangsungan hidup.Namun jangan sampai dibalik menjadi :”Hidup untuk makan” .Berbicara tentang ekonomi,tak lepas dari mata rantai financial,yang bisa berarti uang. Setiap orang butuh uang, tapi uang bukan segalanya dalam hidup ini.Uang adalah untuk melengkapi kebahagiaan manusia ,namun bukan men tuhan kan uang.

Kesehatan

Walaupun ada orang bependapat ,bahwa kesehatan bukan segala galanya dalam hidup ini dan hal ini tentunya tidak dapat dibantah.Namun berlaku juga azas timbal balik ,yakni bila kita sudah kehilangan kesehatan,maka apapun yang dimiliki sudah tidak ada lagi artinya.

Kemasyarakatan

Manusia adalah makluk sosial. Butuh teman,butuh sahabat,butuh orang lain. Hidup menyendiri,hanya ada dalam film tarzan  atau kisah kisah komik..Tapi di dunia ini orang butuh teman. Penjudi akan berteman dengan penjudi, Penjahat temannya penjahat, pembenci akan bersahabat dengan sesama Pembenci. Nah ditengah kemajemukan inilah kita hidup dan belajar.Untuk memilah dan memilih,agar tidak salah memilik pertemanan,yang kelak dapat membawa kita kejurang kehancuran hidup

Sosial

Alam mengajarkan kita untuk hidup berbagi .Tengok saja tanah yang kita gunakan untuk berkebun ,bercocok tanam.Ia memberikan kita kesempatan untuk menikmati  hasil dari apa yang kita tanam,tanpa meminta imbalan jasa,Atau lihat mentari,yang setia menyinari bumi,namun tidak pernah menghanguskan. Belajar kepada alam yang terkembang, karena alam adalah guru yang mengajarkan kepada kita, untuk hidup saling berbagi.

Kelebihan di Universitas ini setiap orang boleh mencontoh dan sah.tidak melanggar ketentuan. Jadi jika ada yang sudah lulus ujian, maka hasil ujiannya,baik dalam bentuk tulisan ,maupun prasasti ,boleh ditiru oleh siapapun, agar bisa berhasil lulus ,seperti yang dicontohkan oleh pendahulunya.

Setiap Perserta Harus Lulus ,Tidak ada Ujian Ulangan

Hanya saja di University of Life ini, tidak ada ujian ulangan. Karena hidup cuma sekali saja,,maka .sekali tidak lulus,berarti selamanya tidak lulus dan tak akan pernah lagi mendapatkan kesempatan untuk kedua kalinya. Guru nya adalah alam semesta ini dan  yang memutuskan lulus tidaknya seseorang adalah Sang Mahapencipta .

Semoga tulisan ini ada manfaatnya,

Western Autralia, 20 Mei,tahun 2016

Tjiptadinata Effendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun