Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saling Interogasi Antar Suami Istri, Awal Petaka Rumah Tangga

6 Mei 2016   12:12 Diperbarui: 6 Mei 2016   12:26 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Lha lha …koq sampai merembet kearah sana paa?”

Saling Interogasi Terselubung adalah Awal Petaka Bagi Keharmonisan Rumah Tangga

Tulisan ini bukan hasil imaginasi. Tapi  dapat didengar diberbagai frekuensi kehidupan,terutama pasangan suami istri yang masih muda. Bila hal ini dibiarkan berlanjut,maka pembicaraan yang mengunakan bahasa diplomasi tinggi,akan berubah arah menjadi pemutusan hubungan diplomatic antara suami dan istri. Dan akhir kisahnya sudah dapat dibayangkan adalah terjadinya  keretakan dan perpecahan dalam rumah tangga.

Sekecil apapun api yang menyala dalam kehidupan ,perlu sesegera mungkin dipadamkan.Karena bila dibiarkan, maka ia akan membakar dan menghanguskan apa saja yang ada. Membina hubungan kekeluargaan butuh waktu bertahun tahun,bahkan mungkin belasan tahun. Namun untuk menghancurkannya tidak butuh waktu lama.

Jangan bawa bawa gaya politik kedalam rumah tangga. Bicaralah dari hati kehati. Bila ada hal yang tidak disukai,maka katanlah dalam bahasa sederhana.Jangan gunakan cara cara politik,yang berkelit kelit. Misalnya:"Sayang, lain kali.habis meeting PKK langsung pulang yaa.. Kalau ada undangan makan dari siapapun, katakan saja sejujurnya. bahwa ditunggu keluarga untuk makan malam bersama"

Begitu juga,kalau suami salah ,yaa ditegor.Suami adalah kepala rumah tangga,tapi bukan boss yang tanpa salah Tanpa harus membuat suami tersinggung, boleh saja mengatakan terus terang :" Paa, gimana kalau meetingnya dimulai siang hari,hingga tidak usah harus pulang malam ? jujur ,mama tidak suka papa pulang malam"

Untuk dapat menerapkan hal ini,  hal diperlukan ,yakni cinta kasih yang tulus dan jangan ada dusta diantara suami dan istri.

Jangan lupa bahwa"

Sebuah kapal akan selamat mengarungi samudra,bilamana ada kerja sama antara nahkoda dan awak kapal.Tanpa adanya kerja sama ,maka dipastikan Kapal akan terkandas dan karam ditengah lautan.

Tjiptadinata Effendi/ 06 Mei.2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun