“Anda ini kayak KPK saja,, “ kata pak Bambang ketus.
Asyiik nih, pikir saya. ”Hmm mungkin beli saham ya pak?”
Tiba tiba saya merasakan rusuk saya ada yang cubit. Saya tidak menengok kebelakang, tapi memastikan bahwa cubitan itu pasti dilakukan oleh wanita yang saya cintai, yakni istri saya Lina. Lumayan sakitnya.
"Sekarang begini, ini ada saksi: istri saya dan istri anda. Bila saya punya SPBU, Perkebunan Kelapa Sawit atau Kopi atau Kebun Binantang sekalian, anda boleh ambil semuanya!" Jawabnya berang dan emosi. Saya lirik wajahnya jadi semakin menghitam
Sampai disini saya sudah tidak sanggup menahan geli, apalagi dicubit bertubi tubi dari belakang, maka meledaklah ketawa saya sejadi jadinya…
"Lho orang serius, kok anda malah ketawa?" Tanya Pak Bambang dengan wajah bengong.
" Hahaha berarti kita masih tetap bersahabat pak Bambang. Bila anda memiliki SPBU dan Perkebunan Kopi atau kebun Binatang,maka hari ini adalah hari terakhir pertemuan kita..." Jawab saya
."Anda benar benar manusia langka di jaman ini Pak Bambang. Mantan Bupati ,dua kali berturut turut dan tidak punya apa apa" " Ooo begituuu....hahaha ......."
Maka berderailah gelak tertawa teman saya yang Kolonel dan bupati ,tapi nggak punya apa apa.... " Hidup tanpa beban itu nikmat pak Tjipta. Saya nggak takut KPK atau apapun namanya.Saya dan keluarga bisa tidur nyenyak dirumah sendiri.
Giliran Saya Diserang
Kami ketawa berempat dan cubitanpun terhenti,, Walaupun masih ketawa,namun sang Kolonel,sudah mempersiapkan serangan balik