[/caption] keterangan foto: rumah di Mount Saint Thomas./wollongong/foto; doc.pri.
[Hari  Bumi] Dimana Bumi Dipijak Disana  Bumi Dirawat
Berbicara mengenai Hari Bumi  agaknya ada yang kurang bila nama Prof.Dr.Emil Salim tidak disebut. Mengapa demikian? Karena beliau adalah tokoh Indonesia yang berkiprah tidak hanya di tanah air tapi sudah menjaman dunia internasional.
Pria ,yang masih ponakan dari tokoh Pahlawan Nasional Agus Salim ini ,lahir di Lahat,Sumatera Selatan pada tanggal 8 Juni, 1930..Kendati sesungguhnya kedua orang tuanya :Baay Salim dan Sitti Syahzinan berasal dari Nagari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Penerima The Leader for the Living Planet Award dari WWF –World Wide Fund . Emil Salim juga menerima Anugerah Blue Planet Prize,pada tahun 2006 dari The Asahi Glass Foundation .Sebagai penghargaan tertinggi atas dedikasi,kepemimpinan dan kontribusinya terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup
 (sumber data; https://id.wikipedia.org/wiki/Emil_Salim)
Mendapatkan  Piagam Penghargaan Sebagai Lingkungan Terbaik
Salah satu upaya dari Pak Emil Salim adalah dengan berkunjung ke daerah daerah dan mengadakan semacam perlombaan .dalam hal kebersihan ,keindahan dan kelestarian lingkungan hidup.
Kami beruntung, sewaktu masih tinggal di Jalan Bunda I/6 ,Wisma Indah I –Ulak Karang Padang, setelah ada penilaian ,rumah kami yang  berdiri diatas tanah seluas 700 meter persegi, yang dilengkapi dengan paviliun berlantai 3,mendapatkan Piagam Penghargaan dari Prof,Emil Salim yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup.
Sejak saat itu, rumah kami  ramai dikunjungi masyarakat disekitarnya untuk menyaksikan , bagaimana sesungguhnya rumah dan pekarangan yang  mendapatkan Penghargaaan dari Menteri Lingkungan Hidup.Sayang sekali ,Piagam tersebut masih tersimpan di apartement kami di Jakarta ,sehingga tidak dapat di upload disini.
Pada waktu itu Ketua RT kami ,yang bernama H,Syafri Sa’un tinggal satu jalan dengan rumah kami, yakni di Jalan Bunda I.  Seluruh ruas jalan tersebut, kami yang menanggulangi biaya pengerjaanya.Sedangkan aspal disediakan  pemerintah kota  Padang. Karena itu, wali Kota Padang pada waktu itu adalah Syarul Ujud S,H. sangat menghargai kontribusi kami sebagai salah seorang warganya. Beliau bahkan mengundang saya ,untuk mendampingi, sewaktu acara selamatan dirumahnya.
Tradisi ini Diterapkan di Australia
Yang namanya bumi Tuhan itu, tentu saja bukan sebatas Indonesia, tapi mencakup seluruh alam semesta. Oleh karena itu tradisi  yang ditanamkan oleh Prof,Emil Salim,terbawa oleh saya hingga ke benua Australia, Walaupun saya hanya sempat bertemu dengan beliau 2 kali selama hidup,namun dalam dua kali pembicaraan singkat dengan beliau, cukup memberikan dorongan dan motivasi bagi diri saya. Bahwa dimana bumi dipijak,disana bumi dirawat..
Tokoh pelestarian lingkungan yang bertaraf internasional ini ,adalah sosok yang rendah hati.Berbicara dengan beliau seakan berbicara dengan orang tua sendiri, Prof,Emil Salim adalah tokoh yang paling anti korupsi. Dan hal ini terbukti, dalam pengabdiannya ,dibawah pemerintahan bergantian presiden,namanya tetap bersih .Tidak salah nama Emil Salim dikenal didunia international .
Kecuali dimusim dingin, tanah seluas lebih kurang 300 meter persegi di belakang rumah putri kami di Wollongong ,yang dulunya sewaktu dibeli ,hanya rerumputan, kini sudah sarat dengan berbagai pohon. Antara lain : pohon Alpukat, pohon pisang,pohon mangga, figtree ,jeruk mandarin, apel. Citrioen dan tanaman muda lainnya..
Tahun lalu pohon alpukat yang saya tanam ,sarat buahnya ,sehingga kami bagi bagikan pada teman teman dan tetangga, Â Buah alpukat disini harganya berkisar antara 2 -3 dolar perbuah atau senilai 20 ribu rupiah .
Berkebun itu Sehat dan Sekaligus Refreshing
Berkebun itu sehat dan sekaligus menjadi refreshing,serta secara tidak langsung telah ikut berkontribusi untuk menunjang kelangsungan hidup planet kita,
Tulisan ini tentunya bukan  dalam konteks menampilkan diri, hanya semata berbagi  ,bagaimana dalam keterbatasan dan sesuai kemampuan diri, ikut berperan dalam melestarikan lingkungan
Â
Melestarikan lingkungan, sekaligus memberikan keindahan ,kenyamanan dan ketenangan batin,serta sekaligus ikut berkontribusi untuk menyelamatkan planet kita.,,Selamat Hari Bumi !
Tjiptadinata Effendi/Hari Bumi, 22 Â April, 2016
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI