Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Lupa, Tulisan Kita Kelak Jadi "Brand" bagi Anak Cucu

22 April 2016   13:22 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:37 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyesalan Datang Selalu Terlambat

Kalau sudah terjadi, maka penyesalan sudah tidak ada lagi gunanya, karena kita tidak mungkin menghapus sebuah tulisan yang sudah terlanjur di posting, walaupun kita dapat menghapuskannya dari file document, namun mustahil dapat menjangkau tulisan yang sudah masuk kedalam file salah satu pembaca.

Ibarat kata pepatah, sekali anak panah terlepas dari busurnya maka tidak ada yang dapat mengejarnya lagi.

Kebebasan yang Bertanggung  Jawab

Perlu memiliki sikap kedewasaan dalam menulis ,serta memilikirkan akibat dari tulisan yang akan diposting, Cara efektif  untuk menghindari kesalahan adalah dengan :

  • Menahan diri untuk tidak mempublish tulisan disaat saat kemarahan menguasai diri
  • Menahan diri untuk tidak terburu buru mengumbar kemarahan ,apalagi tebar kebencian dan sara
  • Jangan lupa diri,bahwa merasa dekat dengan pejabat, bukan berarti pejabat juga dekat dengan kita
  • Sebuah tulisan yang keliru,dapat menghancurkan  image yang dibangun bertahun tahun
  • Mencari permusuhan sangat mudah, memulihkan pertengkaran butuh waktu panjang
  • Menulis adalah jalan untuk menjaring sahabat, bukan menebar permusuhan

Tulisan ini bukan khotbah, juga bukan pidato. Hanya saja sebagai orang yang berada di dunia ini lebih dulu, maka saya hanya menceritakan apa yang akan terjadi bila salah melangkah dalam menulis. Diantara belasan buku buku saya yang diterbitkan, 9 diantaranya diterbitkan oleh PT Elexmedia Komputindo Jakarta.

Kontennya tidak ada hal hal yang spektakuler. Bahkan dari sudut bahasa masih banyak yang perlu diperbaiki. Tapi menyentuh kepentingan orang banyak. Oleh karena itu, kendati bahasa nya yang digunakan adalah bahasa yang sangat sederhana, namun sudah pernah mendapatkan label
"National best seller " yang di published di Koran Kompas.

Dari royalty ke 9 judul buku ini yang mengalami cetak ulang antara 9 - 15 kali, saya dan istri dapat memanfaatkannya untuk jalan-jalan keliling Eropa, Sekaligus menjadi kebanggaaan anak dan cucuk karena kakeknya adalah seorang penulis buku best seller.

Nah, kita menulis bukan untuk uang, tapi kalau tulisan kita dapat menghasilkan uang. Menurut saya bukanlah sebuah dosa karena itu, tulislah hal hal yang bermanfaat bagi orang banyak dan jauhkan diri dari menulis tentang kebencian dan sara.

Tjiptadinata Effendi – 22 April.2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun