Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ulasan Singkat Mengenai Diary

2 April 2016   14:54 Diperbarui: 2 April 2016   15:51 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulasan Singkat Mengenai Catatan Harian

Saya  mulai menulis diary atau catatan harian sejak duduk dibangku kelas I SMA. Sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga pada waktu itu, saya hanya mampu  menuliskan catatan harian di buku tulis yang dipotong menjadi dua bagian

Setiap hari ,betapapun sibuk dan mengantuknya, setidaknya dua atau tiga baris catatan pasti saya tuliskan. Hal ini secara tidak langsung membangun disiplin diri.hingga beranjak dewasa.Bahkan hingga saat ini,diusia menginjak tahun ke 73 bulan Mei mendatang, menulis :”one day one article” tidak menjadi beban apapun bagi saya. Karena sudah terlatih disiplin sejak tahun 1959

Untuk mengamankan  buku catatan harian yang sudah penuh, yang saya lakukan adalah menyimpannya dalam sepotong bambu China, yang ada penutupnya.dengan cara digulung  Sehingga tidak dimakan rayap dan tidak basah kena air.

Mengapa Diary itu Penting?

Catatan harian merupakan hal yang sangat penting dilakukan bagi pembinaan mental diri sendiri di mana kita menuliskan apa saja yang dianggap merupakan kejadian penting pada hari itu. Bailk hal hal yang menggembirakan hati, maupun kejadian yang menyedihkan.Termasuk tingkah laku kita yang tidak seharusnya dilakukan,namun terlanjur sudah terjadi.

Catatan ini tidak hanya sekedar menjadi kenangan masa lalu, namun sekaligus menjadi cermin diri dan sarana untuk melakukan introspeksi diri. Agar kesalahan yang pernah dilakukan ,baik disengaja ataupun tidak,jangan sampai terulang lagi.

Salah satu manfaatnya adalah mengingatkan kita kepada orang orang yang pernah menolong kita, baik secara materi maupun secara moril. Karena itu saya masih ingat ketika nenek Halimah, memberikan saya sepotong ubi rebus di dalam bus,yang meluncur dari Medan ke Padang. Karena catatan itu masih utuh hingga saat ini, walaupun kertasnya sudah sangat rapuh dimakan jaman.

Dalam kata lain.menuliskan catatan harian atau diary,disamping sebagai pengingat untuk kejadian kejadian yang telah dialami,sekaligus  adalah jalan bagi kita,untuk menjaga agar jangan menjadi  orang yang tidak tahu membalas budi baik orang.  Lupakanlah apa saja kebaikan yang pernah kita lakukan pada orang lain, namun jangan pernah lupakan sekecil apapun kebaikan yang pernah kita terima dari orang lain. Dan catatan harian ini akan membantu kita,seandainya kita menjadi orang yang pelupa.

Salah satu bukti, adalah dicatatan saya masih ada tersimpan, tentang seorang wanita tua, nenek Halimah,yang telah memberikan perhatian dan kasih sayangnya pada diri saya, dalam kondisi  terbaring sakit diperjalanan dengan bus dari Medan menuju ke Padang,seperti yang dituliskan dialinea atas.Sepotong ubi rebus, yang masih hangat hingga kini dalam hati saya, kendati sudah berlalu setengah abad dan nenek Halimah sudah berada dialam yang berbeda.

Diary Terdiri Atas Dua Kategori

  • Catatan Harian Untuk Diri Sendiri
  • Catatan Harian  Yang Dituliskan Atas Perkembangan Bayi

Cara Menuliskan Catatan  Harian

Walaupun tidak ada aturan baku ,bagaimana cara dan aturan menulis di catatan harian kita, tentu setidaknya ada cara terbaik untuk melakukannya, sehingga catatan tersebut memberikan manfaaat bagi kita, untuk mengingat :

  • tentang peristiwa penting yang terjadi
  • dimana
  • kapan terjadinya

Menuliskan catatan harian adalah merupakan sesuatu yang privacy .Yang hanya boleh diungkapkan atau ditampilkan sebagai konsumsi umum,oleh penulisnya sendiri atau setidaknya atas ijin pemilik catatan harian tersebut.

Cuplikan Sepotong Catatan Harian yang Ditulis pada tahun 1963

Diary,

Hari ini adalah hari terachir saya di Don Bosco

Nama saya ada dalam daftar siswa yang lulus.

Seharusnya saya senang. Namun  ada kesedihan mendalam yang serasa menyesak di dada….

Karena sejak hari ini, saya tidak lagi dapat setiap hari  berada ditempat yang sama

bersama wanita yang saya cintai

Lina masih setahun lagi di sini……….

Padang, 16 Juni ,1963

Bukan Metoda Baku

Tulisan ini tentu saja bukan merupakan sebuah metoda baku, bagaimana seharusnya menulis Diary dengan baik dan benar, Melainkan hanya sekedar berbagi sepotong kisah hidup,bagaimana sejak masih duduk dibangku SMA kelas I ,saya sudah menuliskan Diary secara konsisten.

Secara tanpa sadar, tindakan ini sudah menjadi proses pembelajaran diri bagi saya ,untuk menjalani hidup secara disiplin. Karena itu, target :"one day one article" untuk menulis,bagi saya tidak ada masalah yang berarti .Karena sudah dilakukan sejak 50 tahun lalu.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya.Setidaknya dapat menjadi motivasi bagi yang hingga saat ini,belum pernah menuliskan diarynya..

Wollongong, 2 April,2016

Tjiptadinata Effendi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun