Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jadilah Motivator Bagi Diri Sendiri

23 Maret 2016   19:40 Diperbarui: 23 Maret 2016   20:18 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paling sulit,adalah mengakui dan bercerita sejujurnya, tentang kemiskinan dan kemelaratan hidup yang dijalani. Tidak sedikit orang merasa tabu,mengungkapkan siapa sebenarnya dirinya, sebelum meraih kesuksesan. Padahal untuk memotivasi orang lain maka, jalan yang paling tepat, adalah  membuka tirai tirai  kehidupan .Walaunpun  mungkin didalamnya ada sisi sisi gelap dari kehidupan kita,antara lain terlahir dari keluarga miskin.

OrangPerlu Belajar Tentang Kegagalan

Karena orang tidak hanya perlu belajar dari keberhasilan keberhasilan,tetapi juga kegagalan kegagalan yang pernah dialami. Penting orang memahami, bahwa kegagalan demi kegagalan adalah anak tangga yang akan mengantarkan orang kepada kesuksesan.

Bahwa  kegagalan demi kegagalan adalah satu paket dengan kesuksesan, Atau dalam kata lain, kegagalan dan kesuksesan adalah ibarat sekeping mata uang, yang senantiasa memiliki dua sisi.

Tanpa itu, seorang motivator, sadar atau tidak,akan menjerumuskan orang lain.dengan memberikan gambaran,bahwa sukses itu begitu gampang dicapai. Hal ini akan membuat orang hidup di angan angan. Merasakan ,bahwa sukses itu adalah sesuatu yang berdiri sendiri dan dapat dijangkau secara serta merta.

 Padahal adalah sebuah kemustahilan ,seseorang dapat meraih kesuksesan hidup, tanpa harus melalui anak tangga,yang bernama  kegagalan dan kegagalan. Orang juga harus belajar dari kegagalan. Karena orang yang takut gagal, berarti ia tidak layak mendapatkan kesuksesan.

Jadilah Motivator Bagi Diri Sendiri

Motivator yang terbaik di dunia ini, sesungguhnya  bukanlah orang yang selalu tampil di TV dan mendapatkan aplaus dari para penonton,melainkan diri kita sendiri.

Karena kita adalah orang yang paling tahu tentang kelebihan dan kekurangan diri kita Apa yang bagi orang lain baik dan bermanfaat untuk dikerjakan, belum tentu bilamana diterapkan juga berguna bagi diri sendiri. 

Karena melakukan sebuah pekerjaan yang sama sekali tidak dikuasai tentu perlu tenggang waktu untuk mempelajarinya terlebih dulu. Mustahil bisa semudah membalik telapak tangan dan kemudian tinggal memungut sukses itu dipinggir jalan.. Karena itu, jangan pernah percayakan nasib kita ditangan orang lain, betapapun hebatnya retorikanya. Jadilah motivator bagi diri sendiri. 

Masing masing orang adalah perancang bagi nasib dirinya sendiri. My destiny is in my hands and your destiny, is in your hands.

 

Wollongong, 23 Maret, 2016

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun