Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kerja dan Doa Siang Malam, Nasib Kok Tidak Berubah?

2 Juni 2016   10:13 Diperbarui: 2 Juni 2016   12:08 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: abcnews.go.com

Kata orang kerja keras dan jangan lupa doa, semua sudah dilakukan. Tapi mengapa sudah bertahun-tahun nasib tidak berubah? Mengapa seakan roda kehidupan terganjal di bawah.

Banyak sekali pertanyaan senada jadi bahan diskusi atau pertanyaan yang menyirat sepercik rasa keputusasaan. Suatu hal yang tampak sepele, tapi bisa berakibat fatal, karena bila orang sudah putus asa, maka tidak ada lagi yang dapat menolongnya. Karena sesungguhnya orang yang putus asa sudah menutup semua jalan hidupnya.

Penyebabnya, setiap orang waras pasti memiliki cita-cita atau impian yang ingin dicapai dalam perjalanan hidup. Tapi mengapa begitu banyak orang yang hingga hari tuanya, masih belum menemukan jalan untuk mengubah nasibnya?

Padahal semua syarat sudah dilakukan, mulai dari kerja keras dan doa, sudah menekuni pekerjaan selama bertahun-tahun, namun impian belum satupun yang terpenuhi. Apakah karena ada faktor hoki ataukah kutukan?

Salah satunya adalah akibat tidak fokus. Bercita cita setinggi bintang memang tidak ada salahnya. Namun begitu menggebu-gebunya hasrat hati, menyebabkan orang kehilangan kontrol diri, sehingga tidak lagi fokus pada tujuan awal. Tidak fokus berarti membias.

ejak masih sama-sama di Kota Padang, kami dengan beberapa orang teman mulai bersama-sama melangkah untuk mengubah nasib. Semuanya bekerja keras, siang dan malam. Berhemat dan berusaha menabung semaksimal mungkin. Tapi seiring dengan perjalanan waktu yang panjang, hanya dua tiga orang saja yang berhasil mengubah nasibnya. Selebihnya masih tetap seperti dulu.

Mengapa bisa terjadi demikian? Karena mereka tidak fokus terlalu mengebu-gebu untuk mengejar sekaligus beberapa usaha, dan akibatnya sudah dapat dibayangkan, akibat tidak fokus tak satupun usaha yang berhasil.

Sangat memprihatinkan memang, bahwa kerja keras mereka selama belasan tahun tidak membawa perubahan pada nasib mereka. Padahal kesalahannya hanya satu, yakni tidak fokus.

Perlu Introspeksi Diri

Agar tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai perlu introspeksi diri, kemudian mengingatkan diri dengan afirmasi. Afirmasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris ”affirmation” yang bermakna penegasan, untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup kita. Melakukan afirmasi, maka kita diingatkan agar tetap fokus pada impian kita, serta tidak tergoda di tengah perjalanan.

Melalui afirmasi, maka secara sadar ataupun tidak, kita sudah merekam hasrat hati untuk mengubah nasib, maupun untuk meraih cita-cita kita, kedalam alam bawah sadar atau dikenal juga dengan istilah subconscious mind. Alam bawah sadar, merupakan sebuah kekuatan dahsyat dalam diri setiap orang. Hanya dibutuhkan waktu 5 menit secara berkesinabungan untuk lakukan introspeksi diri dan sekaligus afirmasi diri.

 Semoga artikel ini ada manfaatnya.


Juni.02.2016

Tjiptadinata effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun