Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Sering Terserang Amnesia Setelah Meminjam

21 Februari 2016   13:25 Diperbarui: 21 Februari 2016   13:45 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada barang ketinggalan dan kita tahu siapa pemiliknya,tapi berpikir “ini rejeki nomplok” dan berniat memilikinya.maka harga diri kita adalah senilai barang tersebut. Makan direstaurant mewah,selesai makan,pura pura bertengkar dengan sesama teman dan ngeloyor pergi tanpa bayar. Pemilik restaurant,karena tidak mau ribut,diam saja. Maka nilai kelompok ini adalah senilai makanan yang dipesannya.

Meningkat lagi,kongsi dagang dengan sahabat baik. Karena kelamaan pegang uang teman,merasa sayang untuk mengembalikan, maka dengan mencari cari alasan,uang sahabat tidak dikembalikan. Maka nilai orang ini adalah senilai hak sahabatnya yang dipercayakan padanya.

Sekalipun tingkatan nya beda, tapi kategori mereka adalah sama,yaitu: orang yang tidak punya harga diri. Orang yang tidak punya harga diri adalah orang yang tidak layak dipercayai. Orang yang tidak layak dipercayai,tidak layak dijadikan sahabat.

Pengalaman Pribadi:

Sewaktu hidup kami masih morat marit, hutang kami pada tante kami di Medan, baru dua tahun kemudian bisa kami lunasi,. Tapi kami temui tante kami dan jelaskan ,bahwa akibat rugi dagang dan seluruh modal amblas, utang belum dapat kami lunaskan . Dan tante kami dapat menerima dengan berlapang dada.
Karena itu, hingga saat ini,hubungan kami dengan tante kami yang kini sudah tinggal di Pulau Penang sangat baik. Karena seluruh utang sudah kami lunaskan,walaupun butuh dua tahun lamanya.

Jadi,kalau kita berhutang dan entah  karena alasan apa, belum dapat melunaskan,tidak menjadi masalah,asal saja kita datangi pemiliknya dan dengan jujur menjelaskan apa adanya.Sehingga hubungan baik ,tidak menjadi rusak, akibat utang piutang. Banyak terjadi , meminjamkan satu,kita kehilangan dua. Maksudnya yang hilang, bukan hanya barang yang dipinjamkan, tapi juga sahabat baik kita juga menghilang selama lamanya.

Pengalaman Lain

Sewaktu masih duduk dikelas 3 Sekolah Rakyat pada waktu itu, waktu libur panjang, sebagaimana anak anak lain, saya juga sangat ingin bermain layangan. Namun, mana ada uang untuk beli, sedangkan untuk makan sehari harian saja.sudah sangat susah .Membuat layangan, tentu perlu ada bambu.

Maka dengan diam diam saya mematahkan pagar bambu tetangga kami. Tapi ternyata  sembilu patahan bambu ini,merobek telapak tangan saya. Untuk sesaat,tampak daging memutih dan kemudian telapak tangan saya basah dengan darah segar

Saya lari kedalam rumah . Ibu saya (almh) sangat kaget dan buru buru menumbuk bawang merah dan bawang putih,yang dicampur dengan sesendok gula pasir. Ditumbuk dan di balutkan ketelapak tangan saya. Teramat perih rasanya.

Namun, tiba tiba ayah saya (alm) sudah berdiri dibelakang saya dan bertanya, kenapa bisa luka? Mana berani saya bohong,maka jujur saya katakana ,terkena bambu yang saya ambil dari tetangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun