“Benar pak Suta.kami berpindah pindah, dari rumah putra kami di Perth dan kediaman putri kami di Wollongong dan terkadang di Jakarta.Karena ada putra kedua kami di Jakarta,bersama keluarganya”
“Terus apa kegiatan pak Effendi di Australia?” lanjut pak Suta.
“Saya mengisi hidup dengan menulis di Kompasiana pak Suta dan disamping itu ada beberapa kegiatan sosial “ jawab saya.
Kembali pak Suta menarik nafas panjang dan matanya tampak menerawang jauh…. Kemudian seakan berbicara pada diri sendiri :” Pak Effendi boleh tulis kisah hidup saya ini, agar orang lain jangan sampai lakukan kesalahan yang sama. Hitung hitung untuk menebus dosa saya Tapi jangan tulis nama dan alamat saya ya pak…” pinta teman lama saya ini…
Tanpa terasa mata saya terasa basah.. menyaksikan seorang pria gagah ,kaya raya dan pejabat….kini duduk terkulai di dalam “istananya”.. tanpa di damping anak dan istri….sungguh ironis…
Lagi Sebuah Pelajaran Hidup
Sebagai manusia normal, adalah wajar bahwa setiap orang bekerja keras dan berusaha untuk mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Karena pada pundak setiap orang, bukan hanya menyandang beban untuk dirinya sendiri, melainkan juga anggota keluarga yang berada dalam tanggung jawabnya.
Dan didunia ini, setiap kali menyebutkan perubahaan nasib, tak mungkin terlepas dari pada masalah uang. Pribahasa : ”Money is the root of all evil”,tentu perlu disikapi dengan bijak. Memang benar , bahwa uang dapat menjadi akar dari segala kejahatan, tetapi uang dapat dijadikan alat untuk membantu orang lain. Jadi ,buruk baiknya uang ,tergantung pada niat dan cara memperlakukannya. Bila orang menghambakan dirinya pada uang, maka jadilah seperti yang disebut di dalam pribahasa, bahwa uang dapat menjadi akar segala kejahatan. Demi untuk mendapatkan uang sebanyak banyaknya, maka orang tidak segan melakukan apapun, bahkan tanpa sadar keluarga sendiri ditelantarkan.
Uang dan Kekuasaan Bagaikan Pisau Bermata Ganda
Uang indentik dengan kekuasaan. Orang yang memiliki uang dalam jumlah banyak, dapat membeli kekuasaan. Yang salah bisa menjadi benar dan sebaliknya yang salah, bisa dijadikan:”kebenaran” . Disisi lain, kekuasaan juga dapat menghasilkan uang dalam jumlah sekejab, cukup menelpon dan memberikan beberapa kata penekanan, maka uang akan mengalir lewat rekening, dalam jumlah yang aduhai. Ibarat pisau bermata dua, yang bila tidak hati hati mengunakannya,bukannya meringankan pekerjaan, malah dapat menciderai diri sendiri.
Belajar dari pengalaman diri sendiri adalah sangat baik,namun lebih baik lagi bila kita juga mau belajar dari pengalaman pahit kehidupan orang lain. Agar jangan sampai kita harus membayar:” uang sekolah” yang teramat mahal, yakni hancurnya kehidupan keluarga kita.