Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hindari Diri Menghamba Pada Kekuasaan dan Uang

20 Februari 2016   04:04 Diperbarui: 20 Februari 2016   04:24 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Benar pak Suta.kami berpindah pindah, dari rumah putra kami di Perth dan kediaman putri kami di Wollongong dan  terkadang di Jakarta.Karena ada putra kedua kami di Jakarta,bersama keluarganya”

“Terus apa kegiatan pak Effendi di Australia?” lanjut pak Suta. 

“Saya mengisi hidup dengan menulis di Kompasiana pak Suta dan disamping itu ada beberapa kegiatan sosial “ jawab saya.

Kembali pak Suta menarik nafas panjang dan matanya tampak menerawang jauh…. Kemudian seakan berbicara pada diri sendiri  :” Pak Effendi boleh tulis kisah hidup saya ini, agar orang lain jangan sampai lakukan kesalahan yang sama. Hitung hitung untuk menebus dosa saya Tapi jangan tulis nama dan alamat saya  ya pak…” pinta teman lama saya ini…

Tanpa terasa mata saya terasa basah.. menyaksikan seorang pria gagah ,kaya raya dan pejabat….kini duduk terkulai di dalam “istananya”.. tanpa di damping anak dan istri….sungguh ironis…

Lagi Sebuah Pelajaran Hidup

Sebagai manusia normal, adalah wajar bahwa setiap orang bekerja keras dan berusaha untuk mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Karena pada pundak setiap orang, bukan hanya menyandang beban untuk dirinya sendiri, melainkan juga anggota keluarga yang berada dalam tanggung jawabnya.

Dan didunia ini, setiap kali menyebutkan perubahaan nasib, tak mungkin terlepas dari pada masalah uang. Pribahasa : ”Money is the  root of all evil”,tentu perlu disikapi dengan bijak. Memang benar , bahwa uang dapat menjadi akar dari segala kejahatan, tetapi uang dapat dijadikan  alat untuk membantu orang lain. Jadi ,buruk baiknya uang ,tergantung pada niat dan cara memperlakukannya. Bila orang menghambakan dirinya pada uang, maka jadilah seperti yang disebut di dalam pribahasa, bahwa uang dapat menjadi akar segala kejahatan. Demi untuk mendapatkan uang sebanyak banyaknya, maka orang tidak segan melakukan apapun, bahkan tanpa sadar keluarga sendiri ditelantarkan.

Uang dan Kekuasaan Bagaikan Pisau Bermata Ganda

Uang indentik dengan kekuasaan. Orang yang memiliki uang dalam jumlah banyak, dapat membeli kekuasaan. Yang salah bisa menjadi benar dan sebaliknya yang salah, bisa dijadikan:”kebenaran” . Disisi lain, kekuasaan juga dapat menghasilkan uang dalam jumlah sekejab, cukup menelpon dan memberikan beberapa kata penekanan, maka uang akan mengalir lewat rekening, dalam jumlah yang aduhai. Ibarat pisau bermata dua, yang bila tidak hati hati mengunakannya,bukannya meringankan pekerjaan, malah dapat menciderai diri sendiri.

Belajar dari pengalaman diri sendiri adalah sangat baik,namun lebih baik lagi bila kita juga mau belajar dari pengalaman pahit kehidupan orang lain. Agar jangan sampai kita harus membayar:” uang sekolah” yang teramat mahal, yakni hancurnya kehidupan keluarga kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun