Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemenangan Sejati Adalah Mengalahkan Diri Sendiri

19 Februari 2016   18:56 Diperbarui: 20 Februari 2016   01:47 2816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ilustrasi: Shutterstock"][/caption]Kemenangan Sejati Adalah Ketika Kita Mampu Mengalahkan Diri Sendiri

Selama kita masih berkutat dan berusaha untuk dapat mengalahkan orang lain, apalagi sampai terniat ingin menjatuhkannya, maka hidup kita akan selalu merasa terancam. Kita menjadi was was, karena kuatir, suatu waktu orang lain juga akan menjatuhkan kita. 

Hal inilah yang banyak dilakukan orang dihampir semua bidang kehidupan, bukan hanya dibidang politik,tapi juga dibidang bisnis..Karena latar belakang hidup saya  adalah bisnis selama lebih kurang 25 tahun, maka tentu tulisan ini ditulis dari pengalaman hidup dibidang ini.

Gali Lubang Untuk Orang Lain, Terperosok Diri Sendiri

Pada awal saya mulai berbisnis, ada begitu banyak orang lain yang juga membangun bisnis,Malah modal mereka berlipat ganda dibanding dengan modal perusahaan yang saya dirikan. Persaingan ketat,menyebabkan sebagian  mulai mencari jalan untuk menjatuhkan perusahaan yang dianggap saingannya. Caranya adalah dengan menawarkan harga barang yang sejenis,dengan harga yang jauh lebih murah.

Dalam waktu singkat, hampir seluruh pembeli diluar negeri, tidak lagi mau membeli barang dari perusahaan kami,karena dianggap lebih mahal. Sehingga saya harus kerja ekstra keras mencari pembeli lain.

Namun ternyata cara :” Jual rugi” untuk mematikan perusahan lain ini, ternyata jadi boomerang bagi perusahaan mereka sendiri. Karena terus mengekspor dan merugi dalam waktu singkat , perusahaan mereka tidak mampu bertahan dan kemudian bubar.

Sedangkan perusahaan kami, walaupun  bukan perusahaan besar, tapi mampu bertahan selama 25 tahun . Itupun  ,karena kami memilih untuk pindah ke Jakarta, karena anak anak sudah tidak ada lagi di kota Padang.

Dari Kejadian Ini Dapat Dipetik Pelajaran Berharga

Dari kejadian ini, dapat dipetik pelajaran berharga, agar jangan pernah berusaha menyaingi orang lain,karena hanya akan menghadirkan kepahitan dan kegetiran, Semakin mengebu gebu keinginan  mengalahkan orang lain,maka akan semakin menciptakan rasa tidak nyaman .

Karena bila pikiran kita terpancang, untuk memikirkan bagaimana caranya bisa mengalahkan lawan,maka kita tidak lagi fokus pada latih diri. Seluruh potensi dan semangat untuk berusaha menjadi terkuras untuk memikirkan hal hal negatif. Sehingga tidak lagi mampu berpikir,bagaimana memajukan perusahaan sendiri. Bagaimana meningkatkan kinerja dari perusahaan dan bagaimana menemukan peluang peluang dalam berbagai kesempitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun