[caption caption="rekam jejak di Pavilun Indonesia ,pada waktu Expo Milan 2015"][/caption]Beragam stigma yang beraroma tidak sedap, seringkali menerpa orang orang Indonesia, yang tinggal di luar negeri.Karena itu agaknya perlu menampilkan rekam jejak yang berhasil dikumpulkan selama tinggal di negeri orang. Walaupun sama sekali bukan hasil research resmi,namun setidaknya tampilan dari beragam kegiatan dari orang orang Indonesia yang berdomisili di negeri orang,dapat menjadi masukan yang seimbang dengan masukan negative yang selama ini terjadi
[caption caption="angklung,mas Samuel. Kompasianer"]
Benarkah orang Indonesia yang sudah domisili di luar negeri:
- lupa diri karena terbuai berbagai fasilitas dan kenyamanan hidup dinegeri orang?
- Terpupusnya jati  sebagai bangsa Indonesia?
- Menyanjung negeri orang dan disisi lain menjelekkan negeri sendiri?
- Tidak lagi mencintai negeri asalnya ?
[caption caption="acara 17 Agustusan di Wollongong/foto Roselina"]
Untuk saling berargumentasi ,tentu bukanlah cara yang baik untuk memberika gambaran  yang sesungguhnya. Apa saja yang dikerjakan oleh orang orang Indonesia, selama tinggal diluar negeri? Apakah mereka saking sibuknya dengan urusan pribadi ,sehingga karakternya berubah menjadi sosok yang tidak peduli lagi pada sesama orang Indonesia?
A Picture Can Tell More Than One Thousand Words can do
Sebuah foto ,dapat bercerita ,jauh lebih banyak ,daripada apa yang dapat dikisahkan oleh seribu kata. Maka sebagai salah satu dari 240 juta rakyat Indonesia, yang kebetulan bertempat tinggal di luar negeri, maka saya mencoba mengumpulkan beberapa foto, hasil rekaman di berbagai tempat dan kejadian.
Diharapkan dengan mencermati tampilan gambar gambar ,hasil rekam jejak orang Indonesia di luar negeri, setidaknya akan menjadi masukan yang seimbang bagi orang Indonesia, yang belum pernah keluar negeri.
Bahwa rasa cinta orang Indonesia, yang karena berbagai sebab ,harus tinggal di luar wilayah Indonesia, tidak lebih kurang rasa cinta terhadap tanah air Indonesia. Buktinya adalah berbagai kegiatan yang telah dilakukan ,bahkan sudah menjadi program setiap tahunnya.
keterangan foto: sisca ,kompsianer ,domisili di wollongong. dalam event budaya Indonesia/tjiptadinata effendi
Hal ini membuktikan bahwa orang Indonesia yang tinggal diluar negeri,entah paspor mereka berwarna biru, hitam ,merah dan sebagainya, tidak dapat dijadikan tolok ukur, rasa cinta akan tanah air. Karena cinta tidak dinilai berdasarkan secarik kertas ,yang bernama Paspor.
Mount Saint Thomas, 13 Februari ,2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H