Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Ingin Bebas dari Segala Masalah Hidup!

11 Februari 2016   19:24 Diperbarui: 11 Februari 2016   23:07 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku Ingin Bebas Dari Segala Masalah Hidup!

Hardi sudah tidak sanggup lagi hidup menderita. Seakan semua kutukan dibebankan di pundaknya. Setidaknya begitulah perasaan Hardi. Hidup yang morat-marit selama bertahun tahun. Kerja serabutan sana sini. Hardi sudah tidak lagi memikirkan harga diri. Ijazah sarjananya, sudah lama dilipat dan dimasukkan kedalam laci.

Dari mulai kerja sebagai loper koran, sehingga ia harus bangun jam 4 .00 subuh dan mengenjot sepeda onthelnya, berkelilng mengantarkan koran. Begitu selesai tugas mengantarkan koran, tanpa ada kesempatan untuk minum secangkir kopi, Hardi sudah harus berkeliling dengan sepedanya untuk berjualan sayur. Batuknya yang sudah berdarah darah,tak dihiraukannya. Satu satunya harapannya adalah mengubah nasib mereka!

Namun semua yang dilakukannya, ternyata tidak mampu mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Satu satunya kekuatan yang membuatnya mampu mengenjot sepeda rongsokannya setiap hari adalah wajah istri dan anaknya yang pucat dan sering sakit sakitan. Apalagi penyebabnya,kalau bukan karena kekurangan gizi dan makanan sehat.

Hari ini, Hardi sudah tidak mampu lagi bertahan. Tubuhnya sudah sangat melemah, ditambah dengan semangat hidup yang semakin rontok. Membuatnya tak mampu bangkit dari balai balai yang terbuat dari papan kasar, beralaskan tikar bekas. Satu satunya harapan dan doanya adalah: ”Lepas dari semua masalah hidup”.

Harapannya Terpenuhi

Hardi kaget ketika seorang tua berjenggot putih, berdiri dihadapannya, sambil dengan suara penuh Kharisma berkata perlahan: ”Hardi, anakku, harapanmu terpenuhi. Ikutlah aku, di mana tidak ada lagi masalah hidup”

Seakan ditarik magnit yang luar biasa, Hardi berdiri dan mengikuti langkah orang tua berjenggot ini. Semakin lama,semakin cepat dan sesaat kemudian ia merasa bagaikan terbang. Karena ketakutan, Hardi memejamkan mata Dan dalam waktu yang begitu singkat, kembali Hardi mendengarkan suara orang tua tadi: ”Kita sudah sampai ditujuan. Semoga anda berbahagia di sini.”

Ia membuka matanya dan tiba tiba Hardi sudah berada di sebuah istana yang amat indah. Di meja tersedia makanan yang lezat lezat,yang seumur hidup belum pernah dirasakannya. Ada music  sangat indah memenuhi seluruh ruangan. Beberapa orang datang dan menyatakan: ”Tuanku, Keinginan Tuan, adalah perintah bagi kami”

Sejak saat itu, Hardi merasakan betapa nikmatnya hidup tanpa masalah mau makan dan minum, bahkan ia tidak perlu berdiri, cukup bertepuk tangan dan dayang dayang datang mengantarkan makanan dan minuman. Pokoknya hidupnya tak ubahnya bagaikan seorang maharaja.

Entah berapa lama sudah Hardi merasakan nikmatnya hidup tanpa masalah. Namun suatu hari, tiba tiba ia merasakan kehilangan yang amat sangat. Ia merindukan istri dan anaknya. Lalu memerintahkan seluruh yang ada diistananya untuk mencari istri dan anaknya. Tapi mereka menjawab: ”Ampun Tuanku. Istri dan anak Tuanku ada di dunia lain. Dunia yang penuh dengan masalah kehidupan. Di sini adalah dunia, di mana tidak ada satupun masalah yang boleh masuk.“

Hardi menjadi panik, ia berlari sekencang kencangnya untuk keluar istana. Namun alangkah kagetnya,karena dari jendela istana, baru ia tahu,bahwa ia sedang berada di awan awan. Tubuhnya mengigil ketakutan dan berteriak sekeras kerasnya. ”Aku mau pulaaaang,,, Kembalikan aku ke duniaku…”

Tiba tiba Hardi merasa ia berada dalam pelukan seseorang dan setetes air yang jatuh kewajahnya, membuat ia sadar diri. Membuka matanya dan ternyata ia berada dalam pelukan seorang wanita, yakni istrinya sendiri. Rupanya Hardi tadi bermimpi buruk. Ia bangun. Memeluk istrinya dan anaknya, dengan air mata berlinang. Karena berbahagia, bisa kembali ke dunianya, yakni dunia yang penuh dengan masalah dan perjuangan hidup.

Sejak saat itu, Hardi bangun dari mimpi buruknya dan tidak pernah lagi berkeluh kesah menghadapi segala masalah hidup yang menimpanya. Dan berkat kerja keras dan doa yang tak pernah dilupakannya. Belakangan kehidupan Hardi sudah berubah. Mereka dikaruniai dua orang putra dan satu putri. Kini keduanya hidup berbahagia di hari tua mereka di benua Kanguru, bersama anak, mantu dan cucu cucunya.

(fiction from true story)

11 Feb. 16

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun