Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Hal Sepele Merengut Keceriaan Hidup

8 Februari 2016   19:47 Diperbarui: 8 Februari 2016   20:06 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan Sampai Kehilangan Keceriaan Hidup.Hanya Karena Hal Hal Sepele

Hidup sesungguhnya tidak ternilai, Namun sayang sekali, baik sadar ataupun tidak ,banyak orang yang mau kehilangan keceriaan hidupnya.hanya karena hal hal sepele,misalnya:

  • Istri terlambat buatkan kopi sudah ribut
  • Anak brisik  bermain, bukan dinasihati, tapi langsung meledak
  • berangkat ke kantor dengan wajah yang murung
  • tidak ada waktu saling menyapa dalam keluarga
  • Dijalan ada yang bunyi klakson, langsung amarah melonjak
  • Dikantor,kemurungan dibawa
  • Masuk kantor seperti ada keterpaksaan
  • Wajah yang tidak enak dilihat orang
  • merasa dimusuhi oleh orang sekeliling

Mengapa Bisa Terjadi Demikian?

Karena pikiran dan hati sesak oleh “sampah sampah” yang dibiarkan menumpuk,Sehingga sekecil apapun singgungan, sudah mampu menyebabkan meledaknya kemarahan. Tidak ada lagi keceriaan dalam diri, Mana mungkin ada kemesraan antara suami istri dengan kondisi batin yang merana.

Padahal , rumah kita setiap hari dibersihkan .disapu dan di pel. Semua barang barang yang tidak terpakai lagi, kita singkirkan.Kita buang jauh jauh, Karena kita membangun rumah, bukan untuk tempat sampah, melainkan untuk dinikmati bersama keluarga.

Pikiran dan Hati Kita Tak Ternilai

Mengherankan, bahwa orang tidak mau membiarkan sampah menumpuk dirumahnya.. Namun disisi lain, membiarkan “sampah sampah” pikiran ,bertebaran dan menumpuk ,Seperti, :masalah boss rewel, teman sekantor tidak sopan, makanan yang tidak enak  ,ada tetangga bunyi musik keras keras., gaji yang belum naik naik. Dan seterusnya.

Padahal batin kita sesungguhnya merupakan sesuatu yang tak ternilai, bukan tempat segala macam sampah ,seperti yang dicontohkan diatas

Pikiran yang menumpuk,akan berefek negative pada suasana hati. Menyebabkan kemurungan sepanjang hari dan secara perlahan,menghilangkan keceriaan hidup kita. Wajah yang murung dan sifat emosionil yang gampang meledak,menyebabkan semakin hari kehidupan kita akan semakin tersudut.

Setiap orang waras ,pasti akan lebih senang berhadapan, berbicara dan berhubungan kerja dengan orang yang tampil elegant,ceria dan optimisme. Mana ada orang yang mau mengambil orang yang berwajah murung menjadi stafnya. Bahkan wajah murung diyakini adalah wajah pembawa sial,dimanapun ia berada.

Menata Diri

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Namun kita wajib untuk berusaha menjadi yang terbaik.Yakni dengan menata ulang batin kita..Memahami bahwa beban pikiran ,akibat penumpukan sampah sampah, berimbas pada suasana hati kita, Menjadikan suasana dalam kondisi galau dan tidak nyaman.

Jangan biarkan beban pikiran membelenggu hidup kita

  • mulailah hari dengan sebuah senyuman
  • untuk Tuhan,pasangan hidup dan anak anak
  • sebuah senyum untuk oang lain,tidak akan membuat kita miskin
  • tapi memberikan kelegaan bagi orang yang ditemui
  • jangan biarkan faktor luar yang negatif membelenggu pikiran 
  • Carilah aktivias yang bermanfaat
  • ,kendati mungkin tidak menghasilkan uang..

Walaupun semua orang butuh uang untuk dapat bertahan hidup,namun tidak semua hal dalam hidup ini dihitung untung ruginya berdasarkan materi.

Dengan menata ulang batin kita, maka ibarat air sumur yang keruh dan disaring, akan menjadi jernih ,Begitu juga dengan batin kita, perlu dilakukan :’purification” atau pemurnian.

Wajah Murung Menutup Pintu Rejeki

Orang yang selalu tampil murung, maka aura  yang dipancarkan tubuhnya menjadi suram dan tak nyaman ditengok. Secara tidak sadar ia menebarkan energy negative,dimanapun berada. Hal ini secara tidak langusng ,akan menutup jalan untuk menuju kehidupan yang lebih baik,

Sebaliknya orang yang selalu tampil ceria,adalah orang yang tahu bersyukur untuk hidupnya. Memancarkan aura yang cerah dan ceria dan menebarkan energy positif, Yang akan menjadi jalan baginya untuk meraih cita cita hidupnya.

Semoga tulisan kecil ini,ada manfaatnya untuk dipetik hikmahnya.

Jangan lupa,hidup cuma sekali, mengapa kita buat menjadi rumit?

 

8 Feb. 16

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun