Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Hal Sepele Merengut Keceriaan Hidup

8 Februari 2016   19:47 Diperbarui: 8 Februari 2016   20:06 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Namun kita wajib untuk berusaha menjadi yang terbaik.Yakni dengan menata ulang batin kita..Memahami bahwa beban pikiran ,akibat penumpukan sampah sampah, berimbas pada suasana hati kita, Menjadikan suasana dalam kondisi galau dan tidak nyaman.

Jangan biarkan beban pikiran membelenggu hidup kita

  • mulailah hari dengan sebuah senyuman
  • untuk Tuhan,pasangan hidup dan anak anak
  • sebuah senyum untuk oang lain,tidak akan membuat kita miskin
  • tapi memberikan kelegaan bagi orang yang ditemui
  • jangan biarkan faktor luar yang negatif membelenggu pikiran 
  • Carilah aktivias yang bermanfaat
  • ,kendati mungkin tidak menghasilkan uang..

Walaupun semua orang butuh uang untuk dapat bertahan hidup,namun tidak semua hal dalam hidup ini dihitung untung ruginya berdasarkan materi.

Dengan menata ulang batin kita, maka ibarat air sumur yang keruh dan disaring, akan menjadi jernih ,Begitu juga dengan batin kita, perlu dilakukan :’purification” atau pemurnian.

Wajah Murung Menutup Pintu Rejeki

Orang yang selalu tampil murung, maka aura  yang dipancarkan tubuhnya menjadi suram dan tak nyaman ditengok. Secara tidak sadar ia menebarkan energy negative,dimanapun berada. Hal ini secara tidak langusng ,akan menutup jalan untuk menuju kehidupan yang lebih baik,

Sebaliknya orang yang selalu tampil ceria,adalah orang yang tahu bersyukur untuk hidupnya. Memancarkan aura yang cerah dan ceria dan menebarkan energy positif, Yang akan menjadi jalan baginya untuk meraih cita cita hidupnya.

Semoga tulisan kecil ini,ada manfaatnya untuk dipetik hikmahnya.

Jangan lupa,hidup cuma sekali, mengapa kita buat menjadi rumit?

 

8 Feb. 16

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun