Jangan Sampai Kehilangan Keceriaan Hidup.Hanya Karena Hal Hal Sepele
Hidup sesungguhnya tidak ternilai, Namun sayang sekali, baik sadar ataupun tidak ,banyak orang yang mau kehilangan keceriaan hidupnya.hanya karena hal hal sepele,misalnya:
- Istri terlambat buatkan kopi sudah ribut
- Anak brisik bermain, bukan dinasihati, tapi langsung meledak
- berangkat ke kantor dengan wajah yang murung
- tidak ada waktu saling menyapa dalam keluarga
- Dijalan ada yang bunyi klakson, langsung amarah melonjak
- Dikantor,kemurungan dibawa
- Masuk kantor seperti ada keterpaksaan
- Wajah yang tidak enak dilihat orang
- merasa dimusuhi oleh orang sekeliling
Mengapa Bisa Terjadi Demikian?
Karena pikiran dan hati sesak oleh “sampah sampah” yang dibiarkan menumpuk,Sehingga sekecil apapun singgungan, sudah mampu menyebabkan meledaknya kemarahan. Tidak ada lagi keceriaan dalam diri, Mana mungkin ada kemesraan antara suami istri dengan kondisi batin yang merana.
Padahal , rumah kita setiap hari dibersihkan .disapu dan di pel. Semua barang barang yang tidak terpakai lagi, kita singkirkan.Kita buang jauh jauh, Karena kita membangun rumah, bukan untuk tempat sampah, melainkan untuk dinikmati bersama keluarga.
Pikiran dan Hati Kita Tak Ternilai
Mengherankan, bahwa orang tidak mau membiarkan sampah menumpuk dirumahnya.. Namun disisi lain, membiarkan “sampah sampah” pikiran ,bertebaran dan menumpuk ,Seperti, :masalah boss rewel, teman sekantor tidak sopan, makanan yang tidak enak ,ada tetangga bunyi musik keras keras., gaji yang belum naik naik. Dan seterusnya.
Padahal batin kita sesungguhnya merupakan sesuatu yang tak ternilai, bukan tempat segala macam sampah ,seperti yang dicontohkan diatas
Pikiran yang menumpuk,akan berefek negative pada suasana hati. Menyebabkan kemurungan sepanjang hari dan secara perlahan,menghilangkan keceriaan hidup kita. Wajah yang murung dan sifat emosionil yang gampang meledak,menyebabkan semakin hari kehidupan kita akan semakin tersudut.
Setiap orang waras ,pasti akan lebih senang berhadapan, berbicara dan berhubungan kerja dengan orang yang tampil elegant,ceria dan optimisme. Mana ada orang yang mau mengambil orang yang berwajah murung menjadi stafnya. Bahkan wajah murung diyakini adalah wajah pembawa sial,dimanapun ia berada.
Menata Diri