Dua puluh lima tahun berkarya di Kompas dan mendapatkan limpahan kepercayaan sebagai orang nomor satu ,untuk memimpin Kompasiana, adalah sebuah perjalanan yang cukup panjang, Bila di ibaratkan dalam sebuah pernikahan, maka berarti Pepih Nugraha sedang merayakan Pesta Pernikahan Perak atau Silver Anniversary.
Walaupun antara sebuah pernikahan dengan bekerja di sebuah perusahaan adalah dunia yang berbeda,namun kesamaan esensial yang terdapat dari suksesnya seseorang dalam mempertahankan kebersamaannya, tetap tidak terelakan
Semisal: sebuah keluarga tidak akan mampu bertahan selama duapuluh lima tahun, kalau tidak ada:
- Cinta
- pengabdian
- kejujuran
Cinta
Sebagaimana sebuah keluarga tidak akan mampu mempertahankan mahligai rumah tangga,bila pernikahan dipaksakan dan tidak ada cinta didalamnya. Begitu juga hanya orang yang mencintai pekerjaannya,yang mampu bertahan bertahun tahun, apalagi hingga mencapai seperempat abad
Pengabdian
Dalam arti kata :” pengabdian” terdapat keikhlasan untuk berkerja keras ,demi untuk tercapainya kehidupan keluarga yang lebih baik. Melupakan kelelahan diri, serta rela mengenyampingkan kesenangan diri.
Demikian juga untuk dapat bertahan pada perusahaan yang sama, tentu dibutuhkan keikhlasan yang senada, walaupun mungkin kadarnya berbeda.
Kejujuran
Kejujuran adalah sebuah kata yang sangat mudah diucapkan,namun dalam mengaplikasikannya ,dituntut kesadaran diri ,tentang makna dan arti sebuah kejujuran. Sebuah rumah tangga, akan berantakan, bila salah satu dari pasangan,tidak jujur.
Begitu juga dalam sebuah perusahaan, kejujuran adalah point paling penting .Banyak orang yang pintar, cerdas,bahkan cerdik, tapi perusahaan lebih mengedepankan orang yang jujur. Dan Kompas ,tidak salah memberikan kepercayaan kepada Pepih Nugraha, yang telah membuktikan ,bahwa dirinya memang pantas menerima Penghargaan" SATYA KALPIKA KOMPAS 2015"
Karya dan pengabdian Pepih Nugraha, tidak hanya terhenti hingga diperbatasan property Kompas, tapi sekalgus merupakan sumbangsihnya dalam upaya mencerdaskan dan memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Sepotong Biografi Pepih Nugraha
Gemar catur dan mengoleksi papan/bidak catur. Bergabung dengan Harian Kompas sejak 1990, hari-hari diisi membaca, menulis, dan bersosialisasi. Selain sharing menulis di funpage Facebook "Nulis bareng Pepih" dan situs pribadi http://pepih.com, mempraktikkan dan mengobarkan citizen journalis dan hybrid journalism. Bermimpi lahirkan para jurnalis/penulis kreatif yang andal sebagai sebuah obsesi. Upaya dan langkah untuk mewujudkan obsesi itu dengan mengajar dan memberi pelatihan menulis/jurnalistik di dalam dan luar negeri, serta menjadi juri berbagai lomba menulis.(sumber : Photo Profile Pepih Nugraha)
Kalaulah diijinkan, maka melalui tulisan kecil ini, kita ucapkan :”Selamat Berkarya Pak Pepih Nugraha” semoga dengan cinta, kejujuran dan pengabdian ,akan menghantarkan pak Pepih dengan selamat ,hingga memasuki usia purna di Kompas.
5 Februari 2016
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI