Dalam hidup pernikahan, mencintai berarti :” siap untu menanggung derita bersama” . Mungkin dalam hitungan minggu, bulan ,bahkan tidak tertutup kemungkinan harus melalui perjalanan panjang yang penuh dengan lika liku yang melelahkan lahir dan batin.
Disinilah terjadi semacam :” purification” atau penyaringan ,yang membuktikan bahwa cinta yang diikrarkan : Bukan cinta monyet’ Bukan cinta semu Bukan cinta diri Bukan cinta nafsu Bukan cinta yang menakar untung rugi Bukan cinta egoisme
Kalau kita mau merefleksikan diri , bahwa sesungguhnya perjalanan panjang seorang anak manusia, adalah merupakan penempahan mental, walaupun tidak dimasukkan kedalam api secara phisik.Namun derita demi derita tak kalah hebat dan menyakitkan .
Pada masa masa inilah merupakan ujian hidup yang terberat, yang membuktikan bahwa memang sungguh cinta yang pernah kita ikrarkan dihadapan wanita yang dicintai, adalah sungguh cinta yang sejati. Bukan cinta diri atau cinta yang menakar untung rugi. Inilah Tantangan dan Ujian dari Cinta.
Semoga kita semua mampu melaluinya dengan selamat.!
Mount Saint Thomas,31 Januari,2016
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H