Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ajak Anak Sedini Mungkin Kenal Ilmu Kehidupan

25 Januari 2016   12:52 Diperbarui: 15 Juli 2016   10:42 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajak Anak Sedini Mungkin Mengenal Ilmu Kehidupan

Orang tidak mungkin dapat bertahan hidup dalam keberagaman ,bila tidak dididik sejak awal. Bahkan orang merasa asing ,bila harus bertoleransi terhadap orang lain,bila diberikan pemahaman sedini mungkin. Cara terbaik adalah mengantarkan mereka untuk  mengenal ilmu kihidupan, yang tidak akan pernah didapatkan di universitas manapun di dunia ini.


Taman Bermain Untuk Umum

Banyak orang merasa gensi ,bila anak anak mereka bermain ditaman bermain untuk umum.Mereka lebih suka membeli segala mainan dan kemudian anaknya bermain dirumah sendiri. Tidak ingin anak anak bermain dengan anak anak dari golongan masyarakat kelas "bawah" .Orang tua merasa dengan uang yang ada, anak anak ,tidak perlu bergaul dengan anak anak lain, terutama yang tidak "sekelas" dengan martabat keluarga.

Akibatnya sudah bisa dibayangkan,bahwa sejak awal dalam diri anak sudah ditanamkan untuk hidup eksklusif,merasa memiliki semuanya, tidak terbiasa berbagi dan mau menang sendiri.

Maksud hati mungkin untuk menunjukkan kasih sayang kepada anak,tapi sesungguhnya tanpa sadar menjerumuskan anak anak ,menjadi manusia yang egois dan merasa risih dan asing bila kelak harus hidup berbaur dengan orang lain. Karena mereka merasa dunia ini adalah milik mereka dan siapapun yang menurutnya tidak sesuai dengan harapannya, akan dimusuhi.

Keterangan foto: Panitia menjelaskan pajang lebar,tentang pentingnya anak anak diajak bermain di taman umum,dimana mereka dibiasakan untuk hidup dalam "multicultural" . Hidup dalam beragam suku bangsa, bahasa yang beda, budaya dan agama,serta latar belakang kehdiupan. Semboyan yang disampaikan:" kita semua berbeda, tapi kita bermain bersama dan hidup damai bersama"(tjiptadinata effendi)

Bermain Ditaman Umum Tidak Menurunkan Martabat

Sesungguhnya ,ketika anak anak kita bermain ditaman bermain anak untuk umum, “martabat” kita tidak akan berkurang, Yang kaya  tetap kaya,yang pejabat tetap pejabat dan yang ningrat tetap ningrat.

Manfaat bagi anak :

  • terlatih untuk berani tampil kedepan
  • terbiasa untuk memahami, dalam berkompetisi , kalah dan menang adalah hal biasa
  • terlatih untuk sabar menunggu giliran
  • berpotensi menjadi anak yang toleran
  • mereka memahami ,bahwa perbedaan bukan halangan untuk bermain dan bersahabat
  • menciptakan hubungan akrab dengan orang tua
  • tidak  kikuk bila tiba tiba harus berhadapan dengan orang banyak
  • memahami bahwa fasilitas umum perlu dijaga bersama

Anak Anak Perlu Diajak untuk Berbaur

Mengapa anak anak tidak cukup hanya bermain ditaman yang ada dipekarangan rumah sendiri? Anak anak yang hanya  bermain dirumah saja, tanpa mendapatkan kesempatan untuk berbaur dan bermain bersama anak anak lainnya, maka hal ini akan memberikan pengaruh negaif kepada masa depan anak .Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang egois, merasa semua miliknya,merasa harus dinomor satukan dan tidak kenal akan arti hidup toleransi

Sebaliknya anak anak yang sering diajak untuk ikut bermain di Taman umum, akan membentuk kepribadiannya . Sehingga  menjadi seorang anak yang :berkepribadian mantap. Terbiasa hidup dalam keberagaman.Memahami bahwa dunia bukan milik saya sendiri, dalam hidup ada kalanya harus menunggu, dalam perlombaan ,kalah dan menang adalah hal biasa..

Semoga gaya Australia memperkenallkan pada anak anak tentang ilmu kehidupan sedini mungkin ,dapat juga diterapkan di Indonesia,Bukan hanya sekedar meniru, tapi sebagai langkah lain ,untuk mencegah berkembangnya intoleransi sejak sedini mungkin.

City of Perth, 25 Januari, 2016

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun