Mengjunjungi, ikut merasakan penderitaan orang lain, adalah mata pelajaran ilmu hidup yang tak ada di universitas mana pun. Hidup dan penderitaan mereka, bagaikan kotbah terbuka dan lintas agama. Mereka tidak bersuara, hanya duduk di lantai beralaskan karung goni bekas. Jangan tanya ayat-ayat kitab suci pada mereka, tapi sesunggunya mereka adalah guru kehidupan di bidang harkat manusia.
Sunyi mereka adalah doa terdalam
Sunyi mereka adalah kotbah paling bernilai
lintas agama, budaya dan agama
Inti ajaran yang dapat diserap adalah "Berbagilah selagi anda bisa"
Yuk, kita temukan tujuan wisata spiritual, yang ada di desa, di kota kita atau mungkin juga ada di samping rumah kita. Wisata spiritual untuk membersihkan hati dan jiwa dan mengggugah rasa kemanusiaan kita semuanya. Bahwa hidup itu menjadi indah, ketika kita mampu berbagi, lewat wisata spiritual.
Jangan lupa, apa yang bagi kita barang terbuang, bagi banyak orang sangat didambakan, semisal: pakaian bekas, sepatu bekas, alat masak yang sudah tak terpakai dan banyak lagi barang yang tidak pernah kita gunakan. Yakinlah, setelah berkunjung ketuuan wisata spiritual ini, ada sesuatu yang berubah dalam diri kita, setidaknya mengingatkan kita semua, bahwa di luar sana, masih jutaan orang yang menanti belas kasih kita. Mau nggak kita sesekali berwisata spiritaul lintas batas, lintas suku, budaya dan agama? Hanya sebuah ajakan, lewaat reportase warga ini.
Tjiptadinata Effendi, 24 Januari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H