Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Miskin, Bukan Sarjana, Mampu Ubah Perbukitan Jadi Daerah Wisata Dunia

23 Januari 2016   10:46 Diperbarui: 23 Januari 2016   12:23 2931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkat cerita, dari hidup morat marit, bekerja serabutan dan beberapa kali mengalami hambatan dan marabahaya, tetap tidak mengoyahkan tekadnya untuk mengubah hidupnya. Malahan ia  berani memimpikan sesuatu yang dianggap banyak orang sebagai sesuatu yang omong kosong atau mustahil, yakni mengubah perbuktian gersang menjadi daerah tujuan wisata.

Ide mendirikan Genting Highlands didapatkannya ketika berkunjung ke lokasi ini pada tahun 1964. Namun ide yang disampaikannya pada awalnya dianggap sesuatu yang sia-sia, karena sebelumnya sudah ada pengusaha yang sudah mencoba membangun, tapi baru dalam tahap pembukaan jalan menuju kelokasi saja, sudah terhenti Karena disamping menguras pengeluaran dana, juga membutuhkan waktu  bertahun tahun. Dan para pengusaha tidak mau mengambil resiko untuk sesuatu hal yang membutuhkan waktu yang panjang dengan mempertaruhkan modal mereka.

Namun bagi Lim Goh Tong, untuk meraih impian, tidak ada jalan pintas dan tidak ada yang mudah. Ia tetap teguh pada impiannya, yakni mengubah perbukitan gersang menjadi objek wisata dunia.

Berkat kegigihannya, akhirnya Pada tanggal 27 April 1965, Lim Goh Tong bersama dengan Tan Sri Haji Mohammed Noah bin Omar mendirikan perusahaan Genting Highlands Berhad dan kemudian mendapatkan persetujuan pembangunan resor wisata dari pemerintah daerah Pahang dan Selangor.

Membutuhkan 4 tahun untuk menyelesaikan pembangunan jalan dari Genting Sempah hingga ke puncak perbukitan. Banyak pihak memandang bahwa usaha pembangunan tersebut terlalu berisiko besar akan menderita kerugian dan terlalu sulit untuk diwujudkan namun Lim Goh Tong berhasil membuktikan bahwa usaha yang dilakukannya berhasil menjadi salah satu objek wisata terbesar di Asia. Pada tahun  1971, hotel pertama yang berhasil diselesaikan adalah Highlands Hotel, yang kemudian berganti nama menjadi Theme Park Hotel, kemudian menyusul First World Hotel yang merupakan hotel terbesar dan memiliki kamar terbanyak di dunia.

Inilah Kutipan  satu alinea dari kata sambutan mantan Perdana Mentri Malaysia Dato’Seri Abdullah Ahmad Badawi:’”

……some may say Tan Sri Lim has been blessed by good fortune,that his success is the result of being at the right place at the right time. But sheer luck would not have enabled him to achieve what he has today. For a man who made good after starting business with two dollars in borrowed capital ….”

(terjemahan bebas: orang mungkin mengatakan Tan Sri Lim telah berhasil  oleh faktor keberuntungan, bahwa keberhasilannya adalah hasil dari berada di tempat yang tepat dan  pada waktu yang tepat. Tapi,sesungguhnya faktor keberuntungan tidak akan memungkinkan dia untuk mencapai semuanya ini. Bagi seorang pria yang memulai bisnis dengan dua dolar...”


Terlahir Miskin, tapi Diakhir Hidupnya Tinggalkan Warisan untuk Dunia

Lim Goh Tong meninggal pada 23 Oktober 2007 dan dimakamkan pada 29 Oktober 2007 di Lim Giok Tong Memorial Park. Lim Goh Tong memiliki seorang istri bernama Lee Kim Hua, dan 6 orang anak Lim Siew Lay, Siew Lian, Siew Kim, Tee Keong, Kok Thay and Chee Wah serta 19 orang cucu.

Meninggalkan warisan berupa: resort wisata di Genting Highland dengan seluruh perangkatnya, berupa : Hotel, shopping centre, wahana bermain anak anak, olah raga air, taman bunga, kasino terbesar di asia, kereta gantung terpanjang di asia, dan masih banyak lagi yang lainnya. Perusahaan Pelayaran Star Cruises di Hongkong yang merupakan perusahaan ketiga terbesar di dunia, perkebunan, properti dan pertambangan minyak serta gas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun