Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kenali Beda Budaya untuk Hindari "Cultural Shock"

13 Januari 2016   13:02 Diperbarui: 15 Juli 2016   11:08 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal Beda Budaya, Agar Jangan Terjadi Cultural Shock


Mungkin kini belum terniat untuk jalan jalan keluar negeri, tapi mungkin suatu waktu kelak akan ada keinginan tersebut. Nah, kisah kisah tentang cultural shock, sudah teramat sering kita dengar dan dibaca. Mungkin dianggap lucu, karena tidak dialami sendiri. Namun bagi yang secara langsung merasakannya, tentu pernah merasakan hal yang tidak nyaman. Bahkan mungkin juga sangat jengkel dan merasa shock. Inilah yang dikenal dengan istilah ”cultural shock,” yang dapat mengakibatkan niat awal untuk bersenang-senang di negeri orang, berubah menjadi rasa sakit hati dan kecewa.

Nah, seperti juga halnya ” lebih baik mencegah, daripada mengobati” maka kendati kasusnya beda, namun pesan moral ini sangat tepat diterapkan juga dalam hal beda budaya ini. Lebih baik kita mngetahui sedikit tentang budaya di negeri orang, agar kelak bila entah karena alasan apa, kita terdampar di luar negeri, secara mental kita sudah siap. Dan tidak lagi mengalami cultural shock.

Undangan Makan

Bila diundang makan jangan membayangkan ala undangan di Indonesia. Yakni datang, makan dan pulang. Disini hal tersebut tidak berlaku, Karena diundang makan bersama, artinya :”makan bersama, tapi bayar masing masing”

Bila dalam undangan ada tertulis ”bring your own plate” jangan bayangkan diminta bawa piring karena nanti setelah makan selesai, boleh bawa pulang makanan. Maksudnya ” bawalah priing yang berisi makanan atau buahan, untuk dimakan bersama”. Yang dibawa pulang adalah piring kosong kita.

Ditawarin Rencana Penguburan Diri

Jangan kaget atau marah, kalau berada di Australia dan tiba-tiba ada telpon masuk, atau ada yang datang bertamu dan menawarkan ”peti mati dan rencana penguburan diri kita”. Maksud mereka, semua orang pasti akan mengalami hal tersebut. Nah,daripada merepotkan anak cucu, maka setiap orang yang sudah berumur 60 tahun keatas, disarankan agar mempersiapkan rencana penguburan dirinya sendiri. Sadis? Bukan, hanya beda budaya.

Ditawarin Minuman dan kue Gratis

Dibeberapa tempat, dimana tidak ada kafe dan restoran, maka ada volunteer yang menyediakan semacam depot, bagi pengendara yang butuh minuman dan kue kecil, Semua ditawarkan gratis. Nah, jangan lantas karena ditawarkan gratis, kita langsung buka tas plastik dan masukkan sebanyak-banyaknya kue. Karena akan jadi tontonan orang yang ada disana Tentu akan mempermalukan diri kita sendiri.

Ke Gereja dengan Celana Pendek dan Kaus

Bila ke gereja dan tengok orang pakai celana pendek, baik laki laki atau wanita dan memakai kaus, jangan langsung kaget dan tidak jadi beribadah. Ingat itu budaya orang dan kita tidak berhak menghukum mereka dengan pandangan menghina. Lagi lagi, jangan lupa kita numpang di negeri orang.

Masih Urusan Dalam Gereja

Kalau kedepan untuk menyambut komuni, jangan lakukan kebiasaan di Indoneia dimana dibangku ditulis ” jangan tinggalkan tas /dompet anda sewaktu menyambut “Disini kebalikannya, kalau menyambut dan bawa bawa tas, maka akan menyebabkan orang orang menengok dengan heran kepada diri kita, Nah, masa iya, kita jelaskan pada mereka, bahwa gereja di negeri kita tidak aman dan ada copetnya?

Kalau dipanggil ”Darling” jangan Langsung Ge-er

Suatu waktu minum kopi disalah satu kafe dan si nona cantik pelayan kafe menyapa lembut ” Hi darling, what can I do for you?” jangan lantas ge-er dan lubang hidung langsung mendongak keatas, Ini adalah bagian dari basa basi strategi bisnis. Jangan sampai berantem sama istri atau sampai nggak bisa tidur, karena disapa ”darling”.

Ulnng Tahun Dihadiahkan Cangkul

Ulang tahun dan diberikan hadiah cangkul atau sekop, jangan tersinggung, Karena mereka pikir, daripada memberikan sesuatu yang tidak digunakan, akan mubazir, Maka karena mereka tahu saya suka berkenun, diberikan hadiah cangkul dan alat-alat untuk berkebun.

Ada tiga patah kata yang wajib diingat

Tidak bisa Bahasa Inggris? No, problem! Tapi setidaknya hafalkan rumus ini:

“good morning” excuse me dan thank you, setiap kali bertanya ada ada urusan dengan orang lain disini, termasuk mau berbelanja. Penutup dari pembicaraan adalah ” thank you”. Kalau lupa, maka orang yang telah menolong kita yang akan mengucapkan ”thank you”. Nah, jangan sampai mempermalukan negeri kita.

Masuk Supermarket, Ambil Barang dan Bayar Sendiri

Jangan pernah terpikirkan atau tergoda, ” toh nggak ada yang lihat “ Nah, mumpung tidak ada yang tengok, maka setan membisikan, ambil barang sebanyak banyaknya dan kemudian bayar satu dua jenis saja. Sudah itu berbuat seolah semua sudah bayar dan barang selebihnya gratis.

Jangan lupa, bahwa di sini semua warga adalah informan polisi, Begitu anda berjalan dengantrolley berisi barang-barang yang sebagian besar tidak dibayar, maka petugas keamanan akan mencegat dan anda akan ditahan. Maka janganlah sampai mempermalukan diri dan negeri kita.

Semoga tulisan kecil ini bermanfaat bagi yang kelak akan berkunjung ke Australia, Agar dapat terhindar dari Cultural Shock.

 

Iluka, 13 januari 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun