Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia Pasti Bisa!

11 Januari 2016   09:07 Diperbarui: 11 Januari 2016   17:29 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia Juga Bisa !

Menyaksikan bagaimana Australia mengubah padang pasir menjadi "tanah terjanji” sungguh membuat orang bisa manggut-manggut dan geleng-geleng kepala. Bayangkan dari luas benua kanguru ini, yang mencapai lebih dari 9 juta kilometer persegi, sepertiganya adalah padang pasir gersang, dan selebihnya sebagian besar adalah padang rumput luas. Hanya beberapa bagian kecil dari wilayah ini yang dapat dikatakan subur.

Sedangkan daerah lainnya, jangankan mau berkebun, menanam sebatang pohon saja, sudah harus kerja keras dan menyediakan sebatang pipa air leding yang setiap pagi dan sore secara otomatis menyiraminya. Kalau tanpa ini, maka pohon yang ditanami dalam waktu beberapa hari akan jadi kayu api karena mengering, karena yang dimaksudkan dengan tanah disini sesungguhnya adalah pasir yang bercampur dengan sekian persen tanah.

Dibandingkan dengan keadaan alam dan tanah di Indonesia, maka Australia tidak ada apa-apanya, sungguh. Namun bagaimana pemerintah negeri ini, mampu menyulap padang pasir, menjadi tanah terjanji yang jadi impian begitu banyak suku bangsa di dunia ini. Untuk bisa meraih negeri ini dan tinggal disini? Sehigga mereka siap mempertaruhkan hidup mereka dengan menyeberangi laut yang ganas dengan perahu seadanya, hanya untuk dapat menetap di tanah terjanji ini.

Iri Hati Menengok Fasilitas untuk Warga

Menengok dan merasakan selama sepuluh tahun tinggal dinegeri ini, beragam fasilitas yang disediakan untuk warga, sungguh menghadirkan rasa iri didalam hati. Muncul pertanyaan:” Kapan ya negeri kita Indonesia, bisa seperti ini juga?”

Taman untuk Keluarga

Bagi keluarga disini, untuk dapat bersantai ria tidak usah keluar kota, karena disetiap daerah permukiman, ada taman untuk keluarga bersantai. Untuk jelasnya, gambar-gambar taman dan fasilitasnya, saya postingkan disini. Biarlah gambar yang bercerita, akan lebih baik dari pada diterangkan dengan tulisan.

Fasilitas yang dapat ditemui di taman umum:
  • Taman yang bersih dan apik
  • Tungku masak dengan kompor gas siap pakai (gratis)
  • Keluarga boleh bawa daging,telur atau apa saja
  • Menggelar tikar dan duduk makan minum sambil santai
  • Siap digunakan, tungku dibersihkan dan dirapikan seperti semula

  • Tidak Perlu Bawa Air Minum
  • Air minum gratis
  • Ada kran ditaman ,dimana tertulis:” drinking water”
  • Tempat sampah
  • Setiap ada sampah, dibuang langsung ketempat yang disediakan
  • Tempat duduk
  • Boleh mengelar tikar, atau boleh menggunakan bangku yang disediakan
  • Tempat berteduh’
  • Bila hujan atau kepanasan ,bisa masuk berteduh di cottage yang disediakan
  • Beragam sarana bermain anak
  • Sarana olah raga orang dewasa
  • Jalan setapak yang apik dan indah
  • Larangan Bawa Anjing’

Ada larangan bawa anjing ditaman umum
  • Bila tetap nekat, akan didenda 1000 dolar       
  • Ada tempat yang boleh bawa anjing
  • Tapi harus bawa platik,in case anjingnya kebelet

Toilet Bersih dan kering

Ada toilet yang bersih dan apik’

Kering dan tidak becek

Setiap pengguna menjaga sendiri kebersihan

Setiap Keluarga Dapat Menikmati Week End di Taman Umum

Bagi keluarga yang keuangannya memadai dapat memanfaatkan weekend di pantai, makan direstoran atau minum bir di café-café. Namun bagi yang pas pasan atau mau menghemat, dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan pemerintah tanpa harus mengeluarkan dana.

Menengok semuanya ini, sebagai orang Indonesia, saya berusaha mengubah rasa iri hati dengan berharap dan berdoa semoga Indonesia juga bisa seperti ini!

Burns Beach, 11 Januari, 2016

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun